Jalan Alternatif Bandara Soetta Makin Rusak

Selasa, 03 Maret 2015 - 01:31 WIB
Jalan Alternatif Bandara Soetta Makin Rusak
Jalan Alternatif Bandara Soetta Makin Rusak
A A A
TANGERANG - Jalan Perimeter Utara atau jalur alternatif ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) dari Tangerang mengalami kerusakan parah hingga mencapai enam kilometer. Akibatnya, sejumlah pengendara yang melintas dibuat kesal karena kerusakan terjadi secara sporadis.

Berdasarkan pantauan SINDO, jalan tersebut dipenuhi lubang berdiameter besar dan kecil. Meski demikian, kebanyakan lubang berdiameter besar.

Banu, salah seorang pengendara mobil mengaku resah melintasi jalan tersebut. Karena takut kendaraannya mengalami patah suspensi.

"Saya hampir setiap hari melintasi jalan ini. Saat ini semakin hari semakin parah kondisinya, sampai saya takut suspensi saya patah," ujar pengemudi Suzuki Grand Vitara itu saat ditemui di Perimeter Utara, Senin 2 Maret 2015.

Banu juga menyatakan, kondisi tersebut dapat mengakibatkan kecelakaan. Sebab, banyak pengemudi yang tadinya ngebut tiba-tiba harus menginjak rem karena ada lubang.

"Banyak yang enggak tahu kan, terutama kalau yang dari arah Bandara. Saya saja kadang suka lupa yang hampir setiap hari (melintas). Jadi pas ngerem, (kendaraan) belakang kalau tak jaga jarak bisa nabrak kita," tuturnya.

Sementara itu, Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta Bram Bharoto Tjiptadi mengatakan, pihaknya akan memperbaiki jalan tersebut mulai Selasa 3 Maret. Namun, perlu kesadaran dan kesabaran dari pengguna jalan.

"Kami akan memberlakukan mekanisme kebijakan buka tutup untuk memperbaikinya," ujarnya.

Mekanismenya, kata Bram, Senin-Jumat pukul 21.00 malam sampai 05.00 WIB subuh, Jalan Perimeter Utara ditutup. Sedangkan Sabtu-Minggu Jalan Perimeter Utara akan ditutup Total.

"Artinya, pada pukul 05.00 WIB pagi sampai 21.00 WIB malam, jalan perimeter utara dibuka seperti biasa," terangnya.

Bram menyatakan, bahwa pemberlakuan sistem itu dilakukan guna mempercepat proses perbaikan Jalan Perimeter Utara. "Ketentuan waktu buka tutup bisa berubah menyesuaikan situasi dan kebutuhan lalu lintas," tukasnya.

Kata Bram, pihaknya mengimbau masyarakat untuk mematuhi rambu-rambu atau petunjuk yang telah dipasang. "Selain rekayasa lalu lintas dengan adanya petugas kepolisian untuk memandu pengguna jalan, rambu-rambu juga telah dipasang di simpul-simpul kepadatan sebagai bagian dari sosialisasi dan petunjuk jalan," tutupnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5426 seconds (0.1#10.140)