Tercemar Limbah, Air Kali Bekasi Masih Layak Konsumsi
A
A
A
BEKASI - Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi memastikan air baku Kali Bekasi masih dapat diolah untuk dikonsumsi. Meksipun saat ini kondisi Kali Bekasi dalam kondisi tercemar akibat limbah industri.
"Dari 18 parameter yang diuji, baru tujuh yang tidak memenuhi baku mutu, dan Kali Bekasi masih dapat dikonsumsi warga Bekasi," ujar Kepala BPLH Kota Bekasi Dadang Hidayat Minggu 8 Februari kemarin.
Menurut Dadang, terakhir pengujian dilakukan pada Desember 2014 lalu. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot dan Bhagasasi, lanjut Dadang, masih dapat mengurai tujuh parameter yang tidak memenuhi baku mutu.
Sehingga, kata dia, ke tujuh parameter itu dapat dipisahkan dari air baku dan masih bisa diolah untuk dikonsumsi. Penanganan pencemaran Kali Bekasi tak dapat diatasi sendiri. Pemprov Jawa Barat dan pusat harus ikut menangani.
Sebab, lanjut dia, Kali Bekasi memang digunakan bahan baku untuk tiga wilayah yakni Kabupaten dan Kota Bekasi, serta DKI Jakarta."38% air baku Palyja pakai Kali Bekasi untuk kebutuhan sehari-harinya," ungkapnya.
Dadang mengaku, kerja sama antar wilayah yang dipelopori oleh Pemprov Jawa Barat itu nantinya seluruh pemerintah dapat melakukan pengawasan terhadap kali tersebut."Kali Bekasi harus diawasi bersama-sama," tegasnya.
"Dari 18 parameter yang diuji, baru tujuh yang tidak memenuhi baku mutu, dan Kali Bekasi masih dapat dikonsumsi warga Bekasi," ujar Kepala BPLH Kota Bekasi Dadang Hidayat Minggu 8 Februari kemarin.
Menurut Dadang, terakhir pengujian dilakukan pada Desember 2014 lalu. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot dan Bhagasasi, lanjut Dadang, masih dapat mengurai tujuh parameter yang tidak memenuhi baku mutu.
Sehingga, kata dia, ke tujuh parameter itu dapat dipisahkan dari air baku dan masih bisa diolah untuk dikonsumsi. Penanganan pencemaran Kali Bekasi tak dapat diatasi sendiri. Pemprov Jawa Barat dan pusat harus ikut menangani.
Sebab, lanjut dia, Kali Bekasi memang digunakan bahan baku untuk tiga wilayah yakni Kabupaten dan Kota Bekasi, serta DKI Jakarta."38% air baku Palyja pakai Kali Bekasi untuk kebutuhan sehari-harinya," ungkapnya.
Dadang mengaku, kerja sama antar wilayah yang dipelopori oleh Pemprov Jawa Barat itu nantinya seluruh pemerintah dapat melakukan pengawasan terhadap kali tersebut."Kali Bekasi harus diawasi bersama-sama," tegasnya.
(whb)