Naik KRL, Kini Cukup Tempelkan Gelang atau Ponsel
A
A
A
JAKARTA - PT KAI Commuterline Jabodetabek (KCJ) mengeluarkan dua jenis tiket Commuter Line. Dua kartu itu berbentuk kartu perdana yang bisa digunakan di ponsel dan gelang.
Dirut PT KCJ Tri Handoyo menjelaskan, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak Sony Felica dari Jepang untuk mengembangkan perangkat e-ticketing KRL Jabodetabek. Hasilnya, perangkat tersebut dapat menerima semua jenis chip dari berbagai belahan dunia.
"Setelah dilakukan pengembangan oleh kami bersama Sony Felica, perangkat e-ticketing kami jadi jauh lebih berkembang menggunakan chip khusus," katanya kepada wartawan di Stasiun Juanda, Jakarta, Selasa (3/2/2015).
Dia melanjutkan, chip tersebut juga dapat ditanamkan ke kartu ponsel, dan gelang khusus Commuter Line. Ini memudahkan penumpang dalam bertransaksi pembelian tiket Commuter Line.
"Saat ini kan baru ada single dan multi trip. Nah, sekarang kami luncurkan lagi alat pembayaran dalam bentuk kartu ponsel dan gelang," tuturnya.
Tri mengungkapkan, dua alat pembayaran baru itu merupakan terobosan anyar. Nantinya, kata dia, alat pembayaran yang berupa chip itu akan ditanamkan ke kartu ponsel sesuai providernya begitu juga gelang.
"Kalau sekarang, baru provider dari Indosat saja. Sedang gelang itu dari kami. Saat chip ditanamkan ke kartu ponsel, kartu ponsel pun akan memiliki dua fungsi, pertama sebagai pulsa biasa, kedua sebagai pulsa saldo pembayaran tiket. Kalau gelang tinggal ditanamkan saja nantinya," terangnya.
Tri memaparkan, saat kartu ponsel telah tertanami chip, kartu pun dapat digunakan di ponsel sebagaimana biasa. Hanya saja, saat ingin masuk ke stasiun dan keluar stasiun, proses tapping yang dilakukannya itu menggunakan ponsel yang di dalamnya tertanami kartu ponsel chip tersebut.
"Begitu juga dengan gelang. Gelang juga di tapping saja nanti. Jadi, ini sama saja dengan single dan multi trip proses pengisian dan penggunaannya, cuma bentuknya dan aksesnya saja yang lebih baru dan mudah," bebernya.
Dia pun menambahkan, pengembangan yang dilakukan oleh pihaknya pada perangkat e-ticketing itu sudah lebih maju dibandingkan negara tetanga, seperti di Jepang. Sebab, di Jepang perangkat e-ticketing masih belum dapat menerima semua jenis chip yang ada di berbagai belahan dunia.
"Ini sudah levelnya Asia Pasific. Di Indonesia, baru milik KCJ saja yang dapat menerima semua jenis kartu sebagai alat pembayaran tiketnya," katanya.
Dirut PT KCJ Tri Handoyo menjelaskan, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak Sony Felica dari Jepang untuk mengembangkan perangkat e-ticketing KRL Jabodetabek. Hasilnya, perangkat tersebut dapat menerima semua jenis chip dari berbagai belahan dunia.
"Setelah dilakukan pengembangan oleh kami bersama Sony Felica, perangkat e-ticketing kami jadi jauh lebih berkembang menggunakan chip khusus," katanya kepada wartawan di Stasiun Juanda, Jakarta, Selasa (3/2/2015).
Dia melanjutkan, chip tersebut juga dapat ditanamkan ke kartu ponsel, dan gelang khusus Commuter Line. Ini memudahkan penumpang dalam bertransaksi pembelian tiket Commuter Line.
"Saat ini kan baru ada single dan multi trip. Nah, sekarang kami luncurkan lagi alat pembayaran dalam bentuk kartu ponsel dan gelang," tuturnya.
Tri mengungkapkan, dua alat pembayaran baru itu merupakan terobosan anyar. Nantinya, kata dia, alat pembayaran yang berupa chip itu akan ditanamkan ke kartu ponsel sesuai providernya begitu juga gelang.
"Kalau sekarang, baru provider dari Indosat saja. Sedang gelang itu dari kami. Saat chip ditanamkan ke kartu ponsel, kartu ponsel pun akan memiliki dua fungsi, pertama sebagai pulsa biasa, kedua sebagai pulsa saldo pembayaran tiket. Kalau gelang tinggal ditanamkan saja nantinya," terangnya.
Tri memaparkan, saat kartu ponsel telah tertanami chip, kartu pun dapat digunakan di ponsel sebagaimana biasa. Hanya saja, saat ingin masuk ke stasiun dan keluar stasiun, proses tapping yang dilakukannya itu menggunakan ponsel yang di dalamnya tertanami kartu ponsel chip tersebut.
"Begitu juga dengan gelang. Gelang juga di tapping saja nanti. Jadi, ini sama saja dengan single dan multi trip proses pengisian dan penggunaannya, cuma bentuknya dan aksesnya saja yang lebih baru dan mudah," bebernya.
Dia pun menambahkan, pengembangan yang dilakukan oleh pihaknya pada perangkat e-ticketing itu sudah lebih maju dibandingkan negara tetanga, seperti di Jepang. Sebab, di Jepang perangkat e-ticketing masih belum dapat menerima semua jenis chip yang ada di berbagai belahan dunia.
"Ini sudah levelnya Asia Pasific. Di Indonesia, baru milik KCJ saja yang dapat menerima semua jenis kartu sebagai alat pembayaran tiketnya," katanya.
(mhd)