TPST Bantar Gebang Surga Bagi 6 Ribu Pemulung
A
A
A
JAKARTA - Sampah bagi sebagian besar masyarakat merupakan hal yang sangat menjijikan. Namun bagi para pemulung sampah merupakan sebuah anugerah dari Tuhan.
Sampah bisa dijadikan sumber penghasilan untuk menghidupi keluarga. Keberadaan TPST Bantar Gebang pun menjadi surga bagi para pemulung.
Juru bicara PT Godang Tua Jaya (GTJ) selaku pengelola TPST Bantar Gebang, Linggom FL Toruan mengatakan, luas lahan TPST Bantar Gebang yang mencapai 108 hektare menjadi daya tarik bagi pemulung.
Maklum saja, volume sampah asal Ibu Kota yang masuk ke TPST Bantar Gebang ini setiap harinya berkisar antara 5.000-6.000 ton per hari.
Bagi masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai pemulung pun menganggap TPST Bantar Gebang menjadi surga penghasilan mereka.
"Jumlah pemulung di TPST Bantar Gebang itu diperkirakan 6.000 orang. Tapi catat jumlah ini pada musim-musim tertentu," ungkap Linggom saat dihubungi Sindonews, Sabtu 24 Januari tadi malam.
Menurut Linggom, pemulung di TPST Bantar Gebang berasal dari sejumlah kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Biasanya bila di kampung halaman mereka memasuki musim panen, ribuan pemulung ini memilih bekerja di tanah kelahiran mereka.
Namun, bila musim panen sudah lewat, mereka kembali beraktivitas sebagai pemulung.
"Kalau pemulung tetap di TPST Bantar Gebang itu hanya 30% dari 6.000 pemulung," ujarnya.
Linggom menuturkan, perputaran uang yang dihasilkan para pemulung mungkin saja sangat besar. Buktinya, lanjut dia, jumlah pemulung di TPST Bantar Gebang mencapai ribuan orang.
Sampah bisa dijadikan sumber penghasilan untuk menghidupi keluarga. Keberadaan TPST Bantar Gebang pun menjadi surga bagi para pemulung.
Juru bicara PT Godang Tua Jaya (GTJ) selaku pengelola TPST Bantar Gebang, Linggom FL Toruan mengatakan, luas lahan TPST Bantar Gebang yang mencapai 108 hektare menjadi daya tarik bagi pemulung.
Maklum saja, volume sampah asal Ibu Kota yang masuk ke TPST Bantar Gebang ini setiap harinya berkisar antara 5.000-6.000 ton per hari.
Bagi masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai pemulung pun menganggap TPST Bantar Gebang menjadi surga penghasilan mereka.
"Jumlah pemulung di TPST Bantar Gebang itu diperkirakan 6.000 orang. Tapi catat jumlah ini pada musim-musim tertentu," ungkap Linggom saat dihubungi Sindonews, Sabtu 24 Januari tadi malam.
Menurut Linggom, pemulung di TPST Bantar Gebang berasal dari sejumlah kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Biasanya bila di kampung halaman mereka memasuki musim panen, ribuan pemulung ini memilih bekerja di tanah kelahiran mereka.
Namun, bila musim panen sudah lewat, mereka kembali beraktivitas sebagai pemulung.
"Kalau pemulung tetap di TPST Bantar Gebang itu hanya 30% dari 6.000 pemulung," ujarnya.
Linggom menuturkan, perputaran uang yang dihasilkan para pemulung mungkin saja sangat besar. Buktinya, lanjut dia, jumlah pemulung di TPST Bantar Gebang mencapai ribuan orang.
(whb)