Ratusan Hektare Aset Sarana Umum di Bekasi Rawan Hilang
A
A
A
BEKASI - Pemkot Bekasi mencatat aset berbentuk prasarana dan sarana Umum (PSU) seluas 700 hektare di wilayahnya rawan hilang.
Pasalnya, aset tanah negara seluas itu belum memiliki sertifikat sehingga rawan diklaim oknum.
Kepala Dinas Tata Kota (Distako) Kota Bekasi Koswara mengatakan, aset tanah tersebut tersebar di 210 perumahan se-Kota Bekasi.
"Berdasarkan data saat ini baru PSU di 8 perumahan yang sudah tersertifikat dengan jumlah 65 bidang tanah,” kata Koswara di Kantor Pemkot Bekasi Kamis (18/12/2014).
Menurutnya, Distako tengah memverifikasi kembali PSU tersebut untuk dilakukan pensertifikatan dan hasilnya tercatat 30 hektare dari 20 perumahan.
Koswara mengaku, dari 20 perumahan itu, empat di antaranya menyerahkan asetnya. Adapun 16 perumahan, pemerintah telah melakukan verifikasi atau penguasaan aset.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menambahkan, ratusan hektare aset PSU tersebut memang rawan hilang dan setiap tahunya selalu menjadi temuan dari pemeriksaan BPK.
”Kami akan mensertifikatkan semua aset negara itu, Distako sedang melakukan verivikasi aset itu,” tambahnya.
Pasalnya, aset tanah negara seluas itu belum memiliki sertifikat sehingga rawan diklaim oknum.
Kepala Dinas Tata Kota (Distako) Kota Bekasi Koswara mengatakan, aset tanah tersebut tersebar di 210 perumahan se-Kota Bekasi.
"Berdasarkan data saat ini baru PSU di 8 perumahan yang sudah tersertifikat dengan jumlah 65 bidang tanah,” kata Koswara di Kantor Pemkot Bekasi Kamis (18/12/2014).
Menurutnya, Distako tengah memverifikasi kembali PSU tersebut untuk dilakukan pensertifikatan dan hasilnya tercatat 30 hektare dari 20 perumahan.
Koswara mengaku, dari 20 perumahan itu, empat di antaranya menyerahkan asetnya. Adapun 16 perumahan, pemerintah telah melakukan verifikasi atau penguasaan aset.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menambahkan, ratusan hektare aset PSU tersebut memang rawan hilang dan setiap tahunya selalu menjadi temuan dari pemeriksaan BPK.
”Kami akan mensertifikatkan semua aset negara itu, Distako sedang melakukan verivikasi aset itu,” tambahnya.
(whb)