Gawat, Sopir Angkot di Jakbar Didominasi 'Sopir Tembak'
A
A
A
JAKARTA - Sebagian besar angkutan umum di Jakarta Barat ternyata menggunakan jasa sopir tembak. Kondisi ini berbahaya karena seluruh sopir tembak tersebut kerap ugal-ugalan jika mengemudi.
Berdasarkan pantauan Sindo di terminal Grogol, Jakbar, Rabu (12/11/2014) siang, setiap pengemudi asli beristirahat, tak jarang kendaraanya tetap beroperasi dengan menggunakan jasa orang lain yang kerap disebut sopir tembak.
Mereka terkadang meminjam seragam pengemudi aslinya agar terhindar dari razia. Sayangnya, para pengemudi asli itupun memilih diam ketika ditanyakan perihal tingkah para sopir tembak lebih jauh.
"Biasanya yang pakai sopir tembak itu Bus Mayasari Tanjung Priok-Grogol. Kalau kami mikrolet ngapain pakai sopir tembak," kata Sumarno (38) salah satu sopir KWK di Terminal Grogol.
Sementara, Kasie Pengawasan dan Pengendalian Sudin Perhubungan Jakarta Barat, Imam Slamet mengakui jika banyak sopir tembak yang memanfaatkan kondisi istirahat.
Bahkan, berdasarkan pengalamannya puluhan tahun menjadi Pegawai Dishub, hampir seluruh angkutan umum baik itu bus ataupun mikrolet di Jakarta menggunakan jasa sopir tembak.
"Sejak diterapkannya parkir derek kami tidak begitu fokus dengan aksi sopir tembak. Namun, sebelumnya, dalam sebulan kami bisa menilang sampai 90 angkutan yang menggunakan jasa sopir tembak," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan Sindo di terminal Grogol, Jakbar, Rabu (12/11/2014) siang, setiap pengemudi asli beristirahat, tak jarang kendaraanya tetap beroperasi dengan menggunakan jasa orang lain yang kerap disebut sopir tembak.
Mereka terkadang meminjam seragam pengemudi aslinya agar terhindar dari razia. Sayangnya, para pengemudi asli itupun memilih diam ketika ditanyakan perihal tingkah para sopir tembak lebih jauh.
"Biasanya yang pakai sopir tembak itu Bus Mayasari Tanjung Priok-Grogol. Kalau kami mikrolet ngapain pakai sopir tembak," kata Sumarno (38) salah satu sopir KWK di Terminal Grogol.
Sementara, Kasie Pengawasan dan Pengendalian Sudin Perhubungan Jakarta Barat, Imam Slamet mengakui jika banyak sopir tembak yang memanfaatkan kondisi istirahat.
Bahkan, berdasarkan pengalamannya puluhan tahun menjadi Pegawai Dishub, hampir seluruh angkutan umum baik itu bus ataupun mikrolet di Jakarta menggunakan jasa sopir tembak.
"Sejak diterapkannya parkir derek kami tidak begitu fokus dengan aksi sopir tembak. Namun, sebelumnya, dalam sebulan kami bisa menilang sampai 90 angkutan yang menggunakan jasa sopir tembak," ungkapnya.
(ysw)