Di-bully karena Gersang, Wali Kota Akui RTH Bekasi Baru 13%

Rabu, 15 Oktober 2014 - 20:15 WIB
Di-bully karena Gersang, Wali Kota Akui RTH Bekasi Baru 13%
Di-bully karena Gersang, Wali Kota Akui RTH Bekasi Baru 13%
A A A
BEKASI - Gersang dan panas itu merupakan salah satu alasan sejumlah orang mem-bully Kota Bekasi di media sosial. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi pun mengakui kota yang dipimpinnya masih minim Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Rahmat Effendi mengatakan, RTH di kota berjuluk Kota Patriot ini baru mencapai 13% dari luas wilayah.

Jumlah ini sangat tidak ideal, karena seharusnya minimal RTH publik mencapai 30%.

"Kita tengah mengejar pembuatan RTH di beberapa titik lainnya. Saat ini baru sekitar 5% RTH untuk publik, sisanya sebanyak 7% milik privat atau pengusaha seperti pengembang pemukiman," ujar Rahmat Effendi kepada Sindonews, Selasa 14 Oktober kemarin malam.

Menurut dia, beberapa bully di media sosial hanya melihat Kota Bekasi di satu titik saja.

Yang terlihat hanya kemacetan, pembangunan mal dan apartemen di mana-mana. Namun, tidak paham arti sebenarnya dari pembangunan.

Untuk itu, beberapa program penghijauan telah direncanakan. Terutama di dekat daerah pemukiman rawan banjir.

Nantinya, RTH ini diusahakan agar berfungsi sebagai daerah resapan.

Letak penghijauan ini memang tidak di tengah Kota. Sebab, jantung kota di sepanjang Jalan Ahmad Yani akan diperuntukkan sebagai kawasan jasa dan perdagangan.

Sejumlah lokasi RTH rencananya akan dibuat di beberapa titik di antaranya, sekitar 1 hektare RTH di Perumahan Candra, 2 hektare lebih di Perumahan IKIP, 1 hektare di Pengasinan dan 3 hektare di Perumnas 3.

"Kalau masalah estimasi dana kita belum anggarkan, anggaplah 1 meter sekitar Rp1 juta, maka program penghijauan ini akan menelan biaya yang besar," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5724 seconds (0.1#10.140)