Tak Bisa Lihat Blood Moon, Pengunjung Planetarium Kecewa
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat yang ingin melihat langsung Blood Moon alias gerhana bulan berwarna merah darah di Planetarium akhirnya kecewa.
Pengunjung di Planetarium dan Observatorium Jakarta di kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) tetap tidak bisa melihat Blood Moon. Hal itu disebabkan, langit Jakarta masih diselimuti awan.
Kekecewaan itu dilontarkan oleh mahasiswi Universitas Telkom Bandung, Jawa Barat, Sofiana. Dia mengaku, jauh-jauh datang dari Bandung ke Jakarta hanya untuk melihat penampakan Gerhana Bulan Total di Planetarium TIM, Jakarta.
"Iyah nih (kecewa). Saya jauh-jauh dari Bandung, tapi malah enggak kelihatan bulannya. Ketutup sama awan. Ituh yang keliatan cuma awannya saja yang kuning," katanya kepada Sindonews di Planetarium, TIM, Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2014).
Sofiana mengatakan, dia berada di Jakarta karena sedang libur kuliah. Dia datang ke Planetarium, karena diajak oleh sahabatnya untuk melihat Blood Moon.
Kekecewaan juga terungkap dari mahasiswi Universitas Negeri Jakarta Rayi Rahman Hakim, serta Mirza, pengunjung Planetarium lainnya.
"Gara-gara tertutup awan, jadi tidak kelihatan. Tapi, ini juga terjadi di kota lainnya. Di Bekasi saja enggak kelihatan juga. Cuacanya juga memang begini (berawan)," tuturnya.
Pengunjung di Planetarium dan Observatorium Jakarta di kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) tetap tidak bisa melihat Blood Moon. Hal itu disebabkan, langit Jakarta masih diselimuti awan.
Kekecewaan itu dilontarkan oleh mahasiswi Universitas Telkom Bandung, Jawa Barat, Sofiana. Dia mengaku, jauh-jauh datang dari Bandung ke Jakarta hanya untuk melihat penampakan Gerhana Bulan Total di Planetarium TIM, Jakarta.
"Iyah nih (kecewa). Saya jauh-jauh dari Bandung, tapi malah enggak kelihatan bulannya. Ketutup sama awan. Ituh yang keliatan cuma awannya saja yang kuning," katanya kepada Sindonews di Planetarium, TIM, Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2014).
Sofiana mengatakan, dia berada di Jakarta karena sedang libur kuliah. Dia datang ke Planetarium, karena diajak oleh sahabatnya untuk melihat Blood Moon.
Kekecewaan juga terungkap dari mahasiswi Universitas Negeri Jakarta Rayi Rahman Hakim, serta Mirza, pengunjung Planetarium lainnya.
"Gara-gara tertutup awan, jadi tidak kelihatan. Tapi, ini juga terjadi di kota lainnya. Di Bekasi saja enggak kelihatan juga. Cuacanya juga memang begini (berawan)," tuturnya.
(mhd)