Pemkot Tangerang Gandeng Kejaksaan Seleksi Direksi PDAM

Sabtu, 13 September 2014 - 03:04 WIB
Pemkot Tangerang Gandeng...
Pemkot Tangerang Gandeng Kejaksaan Seleksi Direksi PDAM
A A A
TANGERANG - Pemkot Tangerang menggandeng Kejaksaan Negeri Tangerang dalam seleksi direksi PDAM Tirta Benteng periode 2014-2018. Tak hanya itu, Pemkot telah menunjuk tim independen dari Universitas Indonesia (UI) dalam melakukan fit and proper test calon direksi.

"Saya sudah minta pendampingan dari Kejaksaan Negeri Tangerang dalam proses seleksi rekrutmen direksi PDAM Tirta Benteng. Hal ini untuk mengawasi agar dalam memilih direksi tidak bermasalah," kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah di Tangerang, Kamis (11/9/2014).

Arief juga memastikan, seleksi direksi PDAM Kota Tangerang sangat independen karena dilakukan langsung oleh tim dari UI.

Arief pun menegaskan bila proses seleksi direksi PDAM sudah sesuai dengan aturan dan mengacu pada peraturan yang ada. Termasuk anggaran yang digunakan dala proses seleksi itu.

“Bahkan Pemkot pun telah mengundang DPRD untuk melihat secara langsung proses seleksi yang dijalankan. Jadi semua berlangsung transparan,” jelasnya.

Menurutnya, Pemkot Tangerang ingin agar proses perekrutan direksi PDAM menghasilkan orang yang berkualitas dan merupakan terobosan dengan melibatkan tim independen.

Apalagi, keuangan PDAM sebelumnya telah menjadi temuan BPK karena mengalami penurunan selama tiga tahun berturut-turut dari Rp5 Miliar hingga Rp600 juta.

“Jadi, kita ingin menghasilkan calon pimpinan PDAM yang berkualitas, yang bisa menjalakan perusahaan itu dengan baik serta dapat memberikan pelayanan air bersih kepada warga," paparnya.

Maka itu, Arief menyadari bila adanya saran dan kritik dari masyarakat kepada Pemkot. Tetapi, Arief yang berdampingan bersama Sachrudin dan telah menjabat selama kurun delapan bulan, ingin membuktikan diri dalam kinerja.

"Kita akan berikan bukti agar PDAM ini menjadi lebih baik," katanya.

Untuk diketahui, dari 11 pendaftar direksi PDAM, enam orang telah dinyatakan lulus yakni Mas Bagus Taftayazi, Dasep Sediana, Amri Dharma, Achmad Saikhu, Suyanto dan Syarifudin.

Sedangkan lima lainnya dinyatakan tidak lulus karena tidak memiliki sertifikat manajemen air minum. Selanjutnya, enam orang yang lulus mengikuti screening test.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6999 seconds (0.1#10.140)