Pengecoran Dinding MRT Dilakukan 4 Tahap
A
A
A
JAKARTA - Pengecoran dinding mass rapid transit (MRT) atau stasiun bawah tanah dilakukan melalui empat tahap. Hal itu untuk mencapai tingkat yang sempurna.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta M Nasyir di dalam konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Jumat 29 Agustus 2014 malam.
"Dan pekerjaan pengecoran D-Wall (diaphragm wall atau dinding diafgrama) harus dilakukan nonstop hingga seluruh panel tulangan selesai pengecorannya, agar proses pengerasan beton dapat selesai secara sempurna," katanya.
Empat tahap yang Nasyir maksud adalah, tahap pertama pembuatan guide wall yang sudah dimulai sejak April 2014, tahap kedua, penggalian tanah di jalur guide wall hingga lapisan tanah berbentuk seperti panel dengan kedalaman ± 25 meter dengan lebar ± satu meter.
Kemudian, kata dia, tahap ketiga, pemasangan tulangan beton sebagai struktur tulangan dinding stasiun bawah tanah di setiap panel. Tahap keempat, pengecoran beton di tiap-tiap panel galian D-Wall.
"Proses ini akan dilakukan secara berulang sampai seluruh lintasan D-Wall selesai dikerjakan," ujarnya.
pembetonan ini, kata dia merupakan pekerjaan yang kritis. Dalam pembangunan MRT, dinding merupakan hal utama yang harus kuat.
"Pekerjaan D-Wall pada pembangunan stasiun bawah tanah Bundaran HI merupakan tahapan pekerjaan yang kritis, karena akan menjadi struktur utama pada dinding stasiun bawah tanah," katanya.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta M Nasyir di dalam konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Jumat 29 Agustus 2014 malam.
"Dan pekerjaan pengecoran D-Wall (diaphragm wall atau dinding diafgrama) harus dilakukan nonstop hingga seluruh panel tulangan selesai pengecorannya, agar proses pengerasan beton dapat selesai secara sempurna," katanya.
Empat tahap yang Nasyir maksud adalah, tahap pertama pembuatan guide wall yang sudah dimulai sejak April 2014, tahap kedua, penggalian tanah di jalur guide wall hingga lapisan tanah berbentuk seperti panel dengan kedalaman ± 25 meter dengan lebar ± satu meter.
Kemudian, kata dia, tahap ketiga, pemasangan tulangan beton sebagai struktur tulangan dinding stasiun bawah tanah di setiap panel. Tahap keempat, pengecoran beton di tiap-tiap panel galian D-Wall.
"Proses ini akan dilakukan secara berulang sampai seluruh lintasan D-Wall selesai dikerjakan," ujarnya.
pembetonan ini, kata dia merupakan pekerjaan yang kritis. Dalam pembangunan MRT, dinding merupakan hal utama yang harus kuat.
"Pekerjaan D-Wall pada pembangunan stasiun bawah tanah Bundaran HI merupakan tahapan pekerjaan yang kritis, karena akan menjadi struktur utama pada dinding stasiun bawah tanah," katanya.
(mhd)