Ternyata di Jakarta Ada Gunungan Sampah Setinggi 15 Meter
Ternyata di Jakarta Ada Gunungan Sampah Setinggi 15 Meter
A
A
A
JAKARTA - Ibu Kota ternyata belum steril dari gunungan sampah. Sebagai bukti, gunungan sampah setinggi 15 meter berada di bantaran Kali Pesanggrahan, Srengseng, Jakarta Barat.
Wahyu (35) warga sekitar mengatakan, tumpukan sampah yang berada di RT 02/03, telah terjadi sejak 2000 silam dan dikelola oleh ketua RT setempat.
Menurutnya, sampah-sampah tersebut bukanlah sampah warga sekitar yang sengaja dibuang di areal tersebut.
"Saya tidak pernah melihat ada truk sampah yang mengangkut sampah itu ke pembuangan akhir Bantar Gebang," kata Wahyu saat ditemui dilokasi gunungan sampah, Rabu (13/8/2014).
Berdasarkan pantauan, gunungan sampah setinggi 15 meter itu berada di area dengan luas 800 meter. Bau tidak sedap tercium hingga radius 100 meter.
Sejumlah pemulung pun tampak sibuk mengorek sampah mencari barang-barang yang bisa dijual kembali.
Ketua RT 02/ 03, Muhayar mengakui jika tumpukan sampah itu dikelola olehnya.
Menurut dia, keberadaan tumpukan itu berasal dari sampah-sampah yang kebanyakan sampah rumah tangga yang dibuang warga di pinggir jalan serta dari warga Kembangan dan Kebon Jeruk.
"Dari pada dibiarkan dan memperkotor lingkungan, lebih baik ditumpuk di saya kelola di sini," ungkapnya.
Bahkan, sampah yang dia kelola itu juga sampai dikirim ke pabrik-pabrik yang berada di Tangerang dan Banten.
Meski mengakui telah mengelolanya, lanjut Muhayar, dirinya tidak pernah meminta izin pengelolaan sampah dari pemerintah. Keputusanya itu dianggap tidak masalah karena memang justru bisa membantu pemerintah.
"Dinas Kebersihannya aja tidak pernah mendatangi lokasi tumpukan sampah untuk membawanya ke tempat pembuangan akhir," tegasnya.
Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan tumpukan sampah itu bukan tanggung jawab dari pemerintah.
Sebab, keberadaan sampah itu dikelola oleh pihak ketiga atau swasta. Kondisi itu membuat pemerintah tidak bisa begitu saja mengangkut sampah meski tumpukannya sudah sangat tinggi.
"Kami tidak bisa mengangkutnya begitu saja," ungkapnya.
Wahyu (35) warga sekitar mengatakan, tumpukan sampah yang berada di RT 02/03, telah terjadi sejak 2000 silam dan dikelola oleh ketua RT setempat.
Menurutnya, sampah-sampah tersebut bukanlah sampah warga sekitar yang sengaja dibuang di areal tersebut.
"Saya tidak pernah melihat ada truk sampah yang mengangkut sampah itu ke pembuangan akhir Bantar Gebang," kata Wahyu saat ditemui dilokasi gunungan sampah, Rabu (13/8/2014).
Berdasarkan pantauan, gunungan sampah setinggi 15 meter itu berada di area dengan luas 800 meter. Bau tidak sedap tercium hingga radius 100 meter.
Sejumlah pemulung pun tampak sibuk mengorek sampah mencari barang-barang yang bisa dijual kembali.
Ketua RT 02/ 03, Muhayar mengakui jika tumpukan sampah itu dikelola olehnya.
Menurut dia, keberadaan tumpukan itu berasal dari sampah-sampah yang kebanyakan sampah rumah tangga yang dibuang warga di pinggir jalan serta dari warga Kembangan dan Kebon Jeruk.
"Dari pada dibiarkan dan memperkotor lingkungan, lebih baik ditumpuk di saya kelola di sini," ungkapnya.
Bahkan, sampah yang dia kelola itu juga sampai dikirim ke pabrik-pabrik yang berada di Tangerang dan Banten.
Meski mengakui telah mengelolanya, lanjut Muhayar, dirinya tidak pernah meminta izin pengelolaan sampah dari pemerintah. Keputusanya itu dianggap tidak masalah karena memang justru bisa membantu pemerintah.
"Dinas Kebersihannya aja tidak pernah mendatangi lokasi tumpukan sampah untuk membawanya ke tempat pembuangan akhir," tegasnya.
Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan tumpukan sampah itu bukan tanggung jawab dari pemerintah.
Sebab, keberadaan sampah itu dikelola oleh pihak ketiga atau swasta. Kondisi itu membuat pemerintah tidak bisa begitu saja mengangkut sampah meski tumpukannya sudah sangat tinggi.
"Kami tidak bisa mengangkutnya begitu saja," ungkapnya.
(whb)
Explore More