Kronologis Bus Transjakarta Terbelah Dua
A
A
A
JAKARTA - Hingga kini PT Transjakarta masih melakukan penyelidikan penyebab patahnya bus gandeng Koridor XI jurusan Kampung Melayu-Pulogebang di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
Berdasarkan pengakuan pramudi bus bernomor polisi B 7308 IV tersebut, Himawan (39) menjelaskan, ketika melintas di lokasi terdengar bunyi besi patah.
"Tiba-tiba saya dengar bunyi seperti ada yang patah. Karena khawatir ada kerusakan yang parah, saya langsung matikan mesin," katanya, Kamis (7/8/2014).
Karena melihat kerusakan cukup parah, dia langsung mengevakuasi seluruh penumpang ke bus lain.
Setelah seluruh penumpang dievakuasi, ia pun menghubungi atasannya dan menanyakan apa yang harus dilakukan terhadap bus yang berhenti tepat di tengah pertigaan.
Saat itu pihak pool meminta agar ia memundurkan kendaraan agar tidak menutup jalan. Namun hal itu menurutnya justru membuat penutup sambungan bus tambah rusak.
"Pas mundur penutup sambungan tertarik dan terangkat sampai terbuka seperti ini," jelasnya.
Sementara, Pramudi cadangan Arson (31) menjelaskan, ada 10 baut penghubung bagian depan dan belakang yang patah. Secara kasat mata, bus tersebut memiliki kualitas yang buruk.
"Ya kalau lihat bus ini secara keseluruhan, memang kualitasnya buruk," ungkapnya.
Dari informasi yang tertera para stiker uji KIR kendaraan, terlihat bahawa masa berlaku uji KIR masih berlaku hingga tahun 2015 mendatang.
Himawan bahkan mengatakan dirinya baru melakukan uji KIR terhadap bus ini beberapa pekan lalu. Namun, dia mengaku tidak tahu apakah ada hubungan antara uji KIR bus tersebut dengan terbelahnya bus itu.
Berdasarkan pengakuan pramudi bus bernomor polisi B 7308 IV tersebut, Himawan (39) menjelaskan, ketika melintas di lokasi terdengar bunyi besi patah.
"Tiba-tiba saya dengar bunyi seperti ada yang patah. Karena khawatir ada kerusakan yang parah, saya langsung matikan mesin," katanya, Kamis (7/8/2014).
Karena melihat kerusakan cukup parah, dia langsung mengevakuasi seluruh penumpang ke bus lain.
Setelah seluruh penumpang dievakuasi, ia pun menghubungi atasannya dan menanyakan apa yang harus dilakukan terhadap bus yang berhenti tepat di tengah pertigaan.
Saat itu pihak pool meminta agar ia memundurkan kendaraan agar tidak menutup jalan. Namun hal itu menurutnya justru membuat penutup sambungan bus tambah rusak.
"Pas mundur penutup sambungan tertarik dan terangkat sampai terbuka seperti ini," jelasnya.
Sementara, Pramudi cadangan Arson (31) menjelaskan, ada 10 baut penghubung bagian depan dan belakang yang patah. Secara kasat mata, bus tersebut memiliki kualitas yang buruk.
"Ya kalau lihat bus ini secara keseluruhan, memang kualitasnya buruk," ungkapnya.
Dari informasi yang tertera para stiker uji KIR kendaraan, terlihat bahawa masa berlaku uji KIR masih berlaku hingga tahun 2015 mendatang.
Himawan bahkan mengatakan dirinya baru melakukan uji KIR terhadap bus ini beberapa pekan lalu. Namun, dia mengaku tidak tahu apakah ada hubungan antara uji KIR bus tersebut dengan terbelahnya bus itu.
(ysw)