Pengemis Ini Pura-pura Buta Demi Rupiah
A
A
A
JAKARTA - Walau sudah ditertibkan, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) tidak ada habisnya. Hari ini sebanyak 16 PMKS kembali dijaring oleh pihak Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Pusat.
Dari 16 orang PMKS yang ditertibkan di antaranya dua orang anak-anak di bawah umur turut terjaring.
PMKS yang terjaring hari ini meliputi 3 titik yang tersebar di Jakarta Pusat seperti di Gondangdia, Menteng, JPO Harmoni, Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan Cikini.
Di tengah penertiban, PMKS yang akan ditertibkan memasang berbagai tipu daya agar tidak ditertibkan, salah satunya diperlihatkan oleh Samiran (56) pengemis yang merupakan warga Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
Saat ingin ditertibkan di JPO Harmoni, dia mengaku tuna netra, sehingga beberapa petugas Sudin Sosial yang bertugas terpaksa menopangnya menuju mobil operasional. "Maaf pak saya tidak bisa lihat, bukan PMKS pak," ungkapnya.
Alasan tersebut tidak membuat petugas percaya begitu saja, Samiran pun tetap digiring menuju mobil operasional.
Namun, sesampainya di mobil Operasional Sudin Sosial, Samiran secara tidak sengaja melepaskan kaca matanya dan juga tongkatnya. Hal ini sontak membuat dirinya menjadi bahan tertawaan petugas Sudin Sosial yang ada di lokasi.
"Wah ternyata enggak buta toh," ujar Hendra, salah satu petugas Sudin Sosial Jakpus. Mendapat sorakan dan tawaan, Samaran hanya bisa tetunduk lesu di mobil tersebut.
Sementara itu, Kasie Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Sudin Sosial Jakarta Pusat, Wanson T. Sinaga mengatakan agar warga ibu kota lebih bijak bila ingin bersedekah.
"Banyak motif yang dilakukan para PMKS, makanya warga jangan langsung iba kalau melihat kondisi PMKS yang memprihatinkan, karena itu belum tentu keadaan dia (PMKS) yang sebenarnya," ucap Wanson.
Lebih lanjut Wanson mengatakan, permasalahan PMKS di wilayah Jakarta Pusat dapat ditekan angkanya apabila adanya partisipasi warga.
"Saya yakin, PMKS bisa berkurang, kalau warga tidak bersedekah di sembarang tempat. Kalau mau bersedekah, lebih baik diberikan ke lembaga yang resmi," imbau Wanson.
Dalam dua hari ini, setidaknya sudah 35 PMKS yang berhasil dijaring oleh pihak Sudin Sosial Jakarta Pusat. Dikatakan Wanson, setiap PMKS yang dijaring pihaknya akan langsung diserahkan ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBI BD) yang berada di Cengkareng, Jakarta Barat.
"Selama dua hari operasi, 35 PMKS kita jaring, semuanya kita langsung serahkan ke Panti supaya dibekali di sana," tuturnya.
Kegiatan seperti ini, ditambahkan Wanson akan terus dilakukan mulai dari pagi hari hingga sore hari. "Kita akan terus sisir, terus tertibkan, mudah-mudahan disini (Jakarta Pusat) bisa clear PMKS," tandasnya.
Dari 16 orang PMKS yang ditertibkan di antaranya dua orang anak-anak di bawah umur turut terjaring.
PMKS yang terjaring hari ini meliputi 3 titik yang tersebar di Jakarta Pusat seperti di Gondangdia, Menteng, JPO Harmoni, Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan Cikini.
Di tengah penertiban, PMKS yang akan ditertibkan memasang berbagai tipu daya agar tidak ditertibkan, salah satunya diperlihatkan oleh Samiran (56) pengemis yang merupakan warga Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
Saat ingin ditertibkan di JPO Harmoni, dia mengaku tuna netra, sehingga beberapa petugas Sudin Sosial yang bertugas terpaksa menopangnya menuju mobil operasional. "Maaf pak saya tidak bisa lihat, bukan PMKS pak," ungkapnya.
Alasan tersebut tidak membuat petugas percaya begitu saja, Samiran pun tetap digiring menuju mobil operasional.
Namun, sesampainya di mobil Operasional Sudin Sosial, Samiran secara tidak sengaja melepaskan kaca matanya dan juga tongkatnya. Hal ini sontak membuat dirinya menjadi bahan tertawaan petugas Sudin Sosial yang ada di lokasi.
"Wah ternyata enggak buta toh," ujar Hendra, salah satu petugas Sudin Sosial Jakpus. Mendapat sorakan dan tawaan, Samaran hanya bisa tetunduk lesu di mobil tersebut.
Sementara itu, Kasie Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Sudin Sosial Jakarta Pusat, Wanson T. Sinaga mengatakan agar warga ibu kota lebih bijak bila ingin bersedekah.
"Banyak motif yang dilakukan para PMKS, makanya warga jangan langsung iba kalau melihat kondisi PMKS yang memprihatinkan, karena itu belum tentu keadaan dia (PMKS) yang sebenarnya," ucap Wanson.
Lebih lanjut Wanson mengatakan, permasalahan PMKS di wilayah Jakarta Pusat dapat ditekan angkanya apabila adanya partisipasi warga.
"Saya yakin, PMKS bisa berkurang, kalau warga tidak bersedekah di sembarang tempat. Kalau mau bersedekah, lebih baik diberikan ke lembaga yang resmi," imbau Wanson.
Dalam dua hari ini, setidaknya sudah 35 PMKS yang berhasil dijaring oleh pihak Sudin Sosial Jakarta Pusat. Dikatakan Wanson, setiap PMKS yang dijaring pihaknya akan langsung diserahkan ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBI BD) yang berada di Cengkareng, Jakarta Barat.
"Selama dua hari operasi, 35 PMKS kita jaring, semuanya kita langsung serahkan ke Panti supaya dibekali di sana," tuturnya.
Kegiatan seperti ini, ditambahkan Wanson akan terus dilakukan mulai dari pagi hari hingga sore hari. "Kita akan terus sisir, terus tertibkan, mudah-mudahan disini (Jakarta Pusat) bisa clear PMKS," tandasnya.
(hyk)