Ibu Kota Diprediksi Kedatangan 68.000 Pendatang Baru
A
A
A
JAKARTA - Dinas Kependudukan dan Catatan dan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memperkirakan 68.000 orang pendatang akan datang ke Jakarta.
Hal ini berdasarkan survei hasil kerja sama lembaga demografi Universitas Indonesia (UI) dengan Dukcapil.
"Jadi kami sudah lakukan survei pada Juni lalu, jumlah pendatang baru diperkirakan 68.000 orang," ujar Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta, Purba Hutapea saat dihubungi oleh Sindonews, Kamis (31/7/2014).
Angka ini berdasarkan survei terhadap responden yang diambil dari 3,6 juta warga yang akan mudik. Kemudian dari 3,6 juta tersebut diberikan pertanyaan apakah akan mengajak sanak saudara mereka untuk datang ke Jakarta.
"Dari 3,6 juta tersebut, 1,9% menyatakan akan mengajak saudara, tetangga mereka," ujarnya. Menurut Purba, 68.000 orang pendatang baru tersebut akan membanjiri Jakarta dimulai dari H+1 sampai H+10 Lebaran.
Akan tetapi, 68.000 jiwa ini tidak semuanya akan menetap di Jakarta. "Sebagian akan menetap di Jakarta karena sudah dapat pekerjaan, sebagian hanya menjadikan Jakarta sebagai transit untuk ke kota sekitaran Jakarta seperti Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang, kemudian sebagian yang terakhir adalah ragu-ragu. Jadi tidak otomatis 68.000 itu menetap di Jakarta semua," tukasnya.
Hal ini berdasarkan survei hasil kerja sama lembaga demografi Universitas Indonesia (UI) dengan Dukcapil.
"Jadi kami sudah lakukan survei pada Juni lalu, jumlah pendatang baru diperkirakan 68.000 orang," ujar Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta, Purba Hutapea saat dihubungi oleh Sindonews, Kamis (31/7/2014).
Angka ini berdasarkan survei terhadap responden yang diambil dari 3,6 juta warga yang akan mudik. Kemudian dari 3,6 juta tersebut diberikan pertanyaan apakah akan mengajak sanak saudara mereka untuk datang ke Jakarta.
"Dari 3,6 juta tersebut, 1,9% menyatakan akan mengajak saudara, tetangga mereka," ujarnya. Menurut Purba, 68.000 orang pendatang baru tersebut akan membanjiri Jakarta dimulai dari H+1 sampai H+10 Lebaran.
Akan tetapi, 68.000 jiwa ini tidak semuanya akan menetap di Jakarta. "Sebagian akan menetap di Jakarta karena sudah dapat pekerjaan, sebagian hanya menjadikan Jakarta sebagai transit untuk ke kota sekitaran Jakarta seperti Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang, kemudian sebagian yang terakhir adalah ragu-ragu. Jadi tidak otomatis 68.000 itu menetap di Jakarta semua," tukasnya.
(whb)