Kekerasan yang Menimpa Arfian Sudah Tradisi
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan keterangan saksi dan lima tersangka yang sudah ditahan, diketahui kalau kekerasan yang menimpa Arfian Ceasary (16) saat pelantikan anggota pecinta alam SMAN 3 Setiabudi, sudah tradisi.
"Kalau motifnya dari kelimanya mengatakan itu sudah menjadi tradisi dan dilakukan secara turun temurun," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto di kantornya, Rabu (2/7/2014).
Berdasarkan pemeriksaan, kata dia, tersangka melakukan pemukulan, meninju dan menampar korban. Untuk mengetahui adanya alat bantu dalam penganiayaan, penyidik masih menunggu hasil visum.
Sementara itu, penyidik Polres Jakarta Selatan meyakini pelaku penganiayaan Arfian lebih dari lima. Maka itu, pihak kepolisian terus melakukan pendalaman terkait kasus yang menewaskan Arfian.
"Kami menduga pelaku lebih dari lima, oleh karena itu penyidik masih terus melakukan pendalaman," katanya.
Meski ada dugaan tersangka baru itu, kata dia, pihaknya belum bisa mengumumkan terkait hal itu. Karena, khawatir pelaku akan kabur.
Selain itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 3 Setiabudi Laode menerangkan, meski sudah melakukan puluhan acara pecinta alam di luar sekolah, baru kali ini kejadian seperti ini.
"Itu jalur dari tahun ketahun tidak berubah, sudah 35 tahun jalur itu terus digunakan," tukasnya.
Namun, baru pelaksanaan tahun 2014 terjadi kasus ini. Dia berharap, pihak kepolisian bisa bertindak terbuka dalam mengambil keputusan.
"Kalau motifnya dari kelimanya mengatakan itu sudah menjadi tradisi dan dilakukan secara turun temurun," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto di kantornya, Rabu (2/7/2014).
Berdasarkan pemeriksaan, kata dia, tersangka melakukan pemukulan, meninju dan menampar korban. Untuk mengetahui adanya alat bantu dalam penganiayaan, penyidik masih menunggu hasil visum.
Sementara itu, penyidik Polres Jakarta Selatan meyakini pelaku penganiayaan Arfian lebih dari lima. Maka itu, pihak kepolisian terus melakukan pendalaman terkait kasus yang menewaskan Arfian.
"Kami menduga pelaku lebih dari lima, oleh karena itu penyidik masih terus melakukan pendalaman," katanya.
Meski ada dugaan tersangka baru itu, kata dia, pihaknya belum bisa mengumumkan terkait hal itu. Karena, khawatir pelaku akan kabur.
Selain itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 3 Setiabudi Laode menerangkan, meski sudah melakukan puluhan acara pecinta alam di luar sekolah, baru kali ini kejadian seperti ini.
"Itu jalur dari tahun ketahun tidak berubah, sudah 35 tahun jalur itu terus digunakan," tukasnya.
Namun, baru pelaksanaan tahun 2014 terjadi kasus ini. Dia berharap, pihak kepolisian bisa bertindak terbuka dalam mengambil keputusan.
(mhd)