Masih Proses, Lenggang Jakarta Akan Ditempati 339 PKL
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Restoran Taman Indonesia (IRTI) Monas yang sedianya akan bernama Lenggang Jakarta sampai saat ini masih dalam proses. Lenggang Jakarta rencananya diperuntukan fasilitas PKL IRTI berdagang.
"Jadi sekarang ini memang masih dalam proses pengerjaan. Nanti jumlah pedagangnya ada 339 (pedagang)," kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta Joko Kundaryo di Balai Kota Jakarta, Selasa 17 Juni 2014.
Sebelum Lenggang Jakarta diresmikan, kata Joko, pedagang yang akan mengisi kios-kios itu diberikan pelatihan agar makanannya berkualitas dan higienis.
"Sehingga, kalau mereka dagang kuliner, maka kulinernya dipastikan tidak mengandung bahan berbahaya atau dari segi higienisnya terjamin," ujarnya.
Joko menambahkan, nantinya PKL yang berada di dalam IRTI Monas adalah PKL yang sudah terverifikasi Sudin KUMKMP Jakarta Pusat dan Wali Kota Jakarta Pusat. "Sudah ada sosialisasi, jangan sampai di IRTI hanya buat gudang," tukasnya.
Dia juga mencontohkan, jika ada pedagang nasi goreng 10, tentunya itu tidak laku. Makanya, kata dia, yang lainnya diusulkan menjadi pedagang kuliner lain agar lebig variatif.
"Nah nanti pelatihannya oleh mereka (chef). Soal harga makanan maupun minuman nanti ada rate harganya jelas, jadi enggak sama semua (nembak)," ujarnya.
Joko menambahkan, pelatihan akan berlangsung seminggu, tetapi masih menunggu proses pembangunan dahulu.
"Sekarang infrastrukturnya dahulu. Dibikin baru, alat masaknnya baru semua. Higienis bersih. Nanti bulan Agustus kita akan mulai uji coba semuanya," ujarnya.
"Jadi sekarang ini memang masih dalam proses pengerjaan. Nanti jumlah pedagangnya ada 339 (pedagang)," kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta Joko Kundaryo di Balai Kota Jakarta, Selasa 17 Juni 2014.
Sebelum Lenggang Jakarta diresmikan, kata Joko, pedagang yang akan mengisi kios-kios itu diberikan pelatihan agar makanannya berkualitas dan higienis.
"Sehingga, kalau mereka dagang kuliner, maka kulinernya dipastikan tidak mengandung bahan berbahaya atau dari segi higienisnya terjamin," ujarnya.
Joko menambahkan, nantinya PKL yang berada di dalam IRTI Monas adalah PKL yang sudah terverifikasi Sudin KUMKMP Jakarta Pusat dan Wali Kota Jakarta Pusat. "Sudah ada sosialisasi, jangan sampai di IRTI hanya buat gudang," tukasnya.
Dia juga mencontohkan, jika ada pedagang nasi goreng 10, tentunya itu tidak laku. Makanya, kata dia, yang lainnya diusulkan menjadi pedagang kuliner lain agar lebig variatif.
"Nah nanti pelatihannya oleh mereka (chef). Soal harga makanan maupun minuman nanti ada rate harganya jelas, jadi enggak sama semua (nembak)," ujarnya.
Joko menambahkan, pelatihan akan berlangsung seminggu, tetapi masih menunggu proses pembangunan dahulu.
"Sekarang infrastrukturnya dahulu. Dibikin baru, alat masaknnya baru semua. Higienis bersih. Nanti bulan Agustus kita akan mulai uji coba semuanya," ujarnya.
(mhd)