Tanah Abang macet, petugas diminta tegas

Minggu, 18 Mei 2014 - 21:53 WIB
Tanah Abang macet, petugas...
Tanah Abang macet, petugas diminta tegas
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat mengakui lalu lintas di Pasar Tanah Abang kembali macet akibat bertambahnya akses menuju pasar itu. Selain itu, angkot yang masih ngetem sembarangan menjadi salah satu penyebab kemacetan itu terjadi lagi.

"Memang sopir angkot membutuhkan penumpang agar bisa memenuhi uang setoran, tapi tidak dengan berhenti sembarangan, untuk itu sudin perhubungan harus lebih tegas lagi," kata Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah kepada wartawan di Jakarta, Minggu (18/5/2014).

Selain itu, kata Saefullah, pasca di resmikannya Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Karet, otomatis membuat masyarakat terangsang untuk pergi ke Tanah Abang.

"Kemudahan akses tentu menimbulkan konsekuensi, di antara peningkatan pengunjung kawasan Tanah Abang," ujarnya.

Sementara itu, Kasatpol PP Wali Kota Jakarta Pusat Yadi Rusmayadi mengklaim, pihaknya telah menindak pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di trotoar. Hal tu antisipasi agar PKL tidak menjamur lahi di pinggir-pinggir jalan. "Memang ada satu, dua pedagang nakal yang turun ke Jalan, namun langsung kita tindak," katanya.

Dikatakan Yadi, 178 personel anggota Satpol PP siaga di kawasan Tanah Abang, untuk mengantisipasi agar PKL tidak turun ke jalan. Meski demikian, dia mengaku kewalahan jika harus bekerja sendiri.

"Tahun lalu seluruh pihak memiliki pandangan yang sama, bekerja sesuai tugasnya masing-masing, dengan demikian pedagang maupun pengendara akan berfikir dua kali saat akan melakukan pelanggaran," tuturnya.

Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Lalu Lintas Sudin Perhubungan Jakarta Pusat Harlem Simanjuntak mengatakan, kemacetan di Tanah Abang terjadi karena pengunjung semakin banyak sehingga puluhan kendaraan menumpuk di kawasan tersebut. "Apalagi mau menjelang puasa," ucap Harlem.

Untuk mengantisipasi kemacetan, sebanyak 25 personel sudin perhubungan Jakarta Pusat disiagakan. Dari 25 personel tersebut dibagi menjadi tiga kelompok. Sehingga otomatis yang aktif hanya delapan personel. Titik kemacetan ada tiga titik, namun ketika petugas akan menertibkan, tidak dihiraukan oleh sopir angkot.

"Bagaimana mau diperhatikan, sebab yang menegur hanya dua petugas, sementara angkutan umumnya banyak," ujarnya.

Baca:
Pasar Tanah Abang kembali macet
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5487 seconds (0.1#10.140)