13 warga Semanan terjangkit Chikungunya
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 13 warga Kampung Pesakih, RW 01, Kelurahan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat terserang penyakit chikungunya akibat lingkungannya kurang bersih.
Padahal, saat ini Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat sedang giat mengalang kebersihan untuk mendapatkan Adipura, pada Senin 5 Mei 2014 mendatang.
Yuyun (43) warga RT 09/01, Semanan yang terjangkit chikungunya mengatakan, penyakit yang dideritnya itu sudah terjadi seminggu yang lalu.
Namun saat dirinya memeriksa ke Puskesmas beberapa hari lalu, dia tidak mengalami kesembuhan dan malah penyakitnya menjalar hingga ke bagian wajah yang mengalami pembengkakan.
"Saat saya ke Puskesmas Jumat 25 April 2014 lalu, ternyata bukan saya aja yang kena. Banyak juga yang kena. Anehnya kami yang berobat kok tidak juga sembuh hingga saat ini," kata Yuyun, Senin (28/4/2014).
Yuyun menjelaskan, awal mulanya dirinya merasakan, seluruh persendian kaki dan tangannya ngilu dan bengkak hingga kebagian wajahnya.
Dia pun meminta kepada pihak terkait untuk memberikan obat yang paling bagus di puskesmas.
"Sepertinya obatnya tidak manjur. Kalau penyemprotan demam berdarah sudah dilakukan setelah mengetahui banyak warga RW 01 mengalami sakit chikungunya," ungkapnya.
Lurah Semanan Abdul Karim Yunus mengakui jika belasan warganya di RW 01 terserang penyakit chikungunya.
Namun dia berdalih jika lingkungannya dinilai kurang bersih sehingga menjadikan sarang nyamuk.
Berdasarkan data, Abdul merincikan mereka yang terjangkit yakni, Oki (4), Oktaviani (9), Mardiah (14), Sarminah (60), Lilis (49), dan Sriganti (50). Selain itu Manisa (48), Yuyun (43), Sumardi (54), Rosni (59), Eka (23), Zaenudin (35) dan Sutini (30).
"Mereka adalah warga Rw 01 yang tersebar di RT 02, 03, 04, 05, 06, 07, 08 dan 09. Kami setiap akhir pekan kerap melakukan kerja bhakti di lingkungan penduduk. Bahkan setiap Jumat kami melakukan fooging," jelasnya.
Kasudin Kesehatan Jakarta Barat, Widyastuti mengatakan, pihaknya belum menerima laporan adanya sejumlah warga Semanan yang terkena chikungunya.
Umumnya, penyakit tersebut disebabkan oleh gigitan nyamuk yang juga penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD), namun dengan varian yang berbeda.
"Biasanya penderita akan terjangkit selama seminggu sampai dua minggu. Efeknya penyakit tersebut seluruh persendian akan terasa ngilu dan bengkak. Tapi, biasanya penyakit tersebut akan sembuh dengan sendirinya," ujarnya.
Menindaklanjuti agar penyakit itu tidak menular ke pemukiman lain, Widyastuti menganjurkan agar warga lebih peduli dengan kebersihan lingkungan, khusunya menguras, mengubur dan menutup wadah air bersih."Kami akan lebih rutin melakukan fogging di kawasan tersebut," ungkapnya.
Padahal, saat ini Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat sedang giat mengalang kebersihan untuk mendapatkan Adipura, pada Senin 5 Mei 2014 mendatang.
Yuyun (43) warga RT 09/01, Semanan yang terjangkit chikungunya mengatakan, penyakit yang dideritnya itu sudah terjadi seminggu yang lalu.
Namun saat dirinya memeriksa ke Puskesmas beberapa hari lalu, dia tidak mengalami kesembuhan dan malah penyakitnya menjalar hingga ke bagian wajah yang mengalami pembengkakan.
"Saat saya ke Puskesmas Jumat 25 April 2014 lalu, ternyata bukan saya aja yang kena. Banyak juga yang kena. Anehnya kami yang berobat kok tidak juga sembuh hingga saat ini," kata Yuyun, Senin (28/4/2014).
Yuyun menjelaskan, awal mulanya dirinya merasakan, seluruh persendian kaki dan tangannya ngilu dan bengkak hingga kebagian wajahnya.
Dia pun meminta kepada pihak terkait untuk memberikan obat yang paling bagus di puskesmas.
"Sepertinya obatnya tidak manjur. Kalau penyemprotan demam berdarah sudah dilakukan setelah mengetahui banyak warga RW 01 mengalami sakit chikungunya," ungkapnya.
Lurah Semanan Abdul Karim Yunus mengakui jika belasan warganya di RW 01 terserang penyakit chikungunya.
Namun dia berdalih jika lingkungannya dinilai kurang bersih sehingga menjadikan sarang nyamuk.
Berdasarkan data, Abdul merincikan mereka yang terjangkit yakni, Oki (4), Oktaviani (9), Mardiah (14), Sarminah (60), Lilis (49), dan Sriganti (50). Selain itu Manisa (48), Yuyun (43), Sumardi (54), Rosni (59), Eka (23), Zaenudin (35) dan Sutini (30).
"Mereka adalah warga Rw 01 yang tersebar di RT 02, 03, 04, 05, 06, 07, 08 dan 09. Kami setiap akhir pekan kerap melakukan kerja bhakti di lingkungan penduduk. Bahkan setiap Jumat kami melakukan fooging," jelasnya.
Kasudin Kesehatan Jakarta Barat, Widyastuti mengatakan, pihaknya belum menerima laporan adanya sejumlah warga Semanan yang terkena chikungunya.
Umumnya, penyakit tersebut disebabkan oleh gigitan nyamuk yang juga penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD), namun dengan varian yang berbeda.
"Biasanya penderita akan terjangkit selama seminggu sampai dua minggu. Efeknya penyakit tersebut seluruh persendian akan terasa ngilu dan bengkak. Tapi, biasanya penyakit tersebut akan sembuh dengan sendirinya," ujarnya.
Menindaklanjuti agar penyakit itu tidak menular ke pemukiman lain, Widyastuti menganjurkan agar warga lebih peduli dengan kebersihan lingkungan, khusunya menguras, mengubur dan menutup wadah air bersih."Kami akan lebih rutin melakukan fogging di kawasan tersebut," ungkapnya.
(sms)