Food court Blok G mampu tampung 103 pedagang
A
A
A
Sindonews.com - Meski sudah ditinggalkan sebagian pedagang, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap berusaha menarik pengunjung dengan cara meresmikan area food court Pasar Tanah Abang Blok G.
Area makan seluas 1.030 meter persegi itu merupakan hasil renovasi yang melibatkan Pemprov DKI Jakarta beserta beberapa bank melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp1,2 miliar.
Food court yang baru ini dilengkapi dengan fasilitas etalase, kitchen set, serta 388 meja dan kursi makan (80 meja dan 308 kursi). Food court juga didesain lebih modern serta bersih mirip di mal.
Pantauan di lapangan, hari pertama peresmian belum semua kios makanan berjualan. Variasi makanan yang ditawarkan tergolong biasa saja, beragam masakan tradisional seperti soto, sate, nasi rames dan lainnya rata-rata dipatok dengan harga di atas Rp15 ribu-20 ribu, belum termasuk minuman.
Meski terdapat petugas kebersihan di sana, namun lantai food court sedikit licin akibat aktivitas masak-memasak di sana sehingga pengunjung harus berhati-hati saat melangkah.
Ditemani Direktur PD Pasar Jaya Djangga Lubis, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo secara simbolis memasangkan celemek ke lima orang perwakilan pedagang food court. Dalam area makan yang telah direnovasi sejak 23 Desember 2013 itu, setidaknya terdapat 103 pedagang yang membuka usaha kulinernya di lantai satu pasar tersebut.
"Food court ini mampu menampung 103 tempat usaha dengan jumlah pedagang yang terdaftar sebanyak 103 pedagang, yang 68 pedagang merupakan pedagang existing (yang tadinya membuka kios di basement) dan 35 pedagang merupakan hasil relokasi PKL," kata Djangga.
Djangga mengatakan, dengan penambahan fasilitas dan renovasi area makan ini, diharapkan nantinya bisa membuat masyarakat semakin tertarik berbelanja di Pasar Tanah Abang Blok G. Tidak hanya itu, para pedagang kuliner di sana juga akan mendapat pelatihan kewirausahaan dari dinas terkait.
"Nanti juga ada pelatihan kewirausahaan bagi pedagang food court untuk meningkatkan mutu pelayanan," jelas Djangga.
Area makan seluas 1.030 meter persegi itu merupakan hasil renovasi yang melibatkan Pemprov DKI Jakarta beserta beberapa bank melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp1,2 miliar.
Food court yang baru ini dilengkapi dengan fasilitas etalase, kitchen set, serta 388 meja dan kursi makan (80 meja dan 308 kursi). Food court juga didesain lebih modern serta bersih mirip di mal.
Pantauan di lapangan, hari pertama peresmian belum semua kios makanan berjualan. Variasi makanan yang ditawarkan tergolong biasa saja, beragam masakan tradisional seperti soto, sate, nasi rames dan lainnya rata-rata dipatok dengan harga di atas Rp15 ribu-20 ribu, belum termasuk minuman.
Meski terdapat petugas kebersihan di sana, namun lantai food court sedikit licin akibat aktivitas masak-memasak di sana sehingga pengunjung harus berhati-hati saat melangkah.
Ditemani Direktur PD Pasar Jaya Djangga Lubis, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo secara simbolis memasangkan celemek ke lima orang perwakilan pedagang food court. Dalam area makan yang telah direnovasi sejak 23 Desember 2013 itu, setidaknya terdapat 103 pedagang yang membuka usaha kulinernya di lantai satu pasar tersebut.
"Food court ini mampu menampung 103 tempat usaha dengan jumlah pedagang yang terdaftar sebanyak 103 pedagang, yang 68 pedagang merupakan pedagang existing (yang tadinya membuka kios di basement) dan 35 pedagang merupakan hasil relokasi PKL," kata Djangga.
Djangga mengatakan, dengan penambahan fasilitas dan renovasi area makan ini, diharapkan nantinya bisa membuat masyarakat semakin tertarik berbelanja di Pasar Tanah Abang Blok G. Tidak hanya itu, para pedagang kuliner di sana juga akan mendapat pelatihan kewirausahaan dari dinas terkait.
"Nanti juga ada pelatihan kewirausahaan bagi pedagang food court untuk meningkatkan mutu pelayanan," jelas Djangga.
(mhd)