Korban Honda CRV tulang punggung keluarga
A
A
A
Sindonews.com - Aziz korban kecelakaan di Jalan Printis Kemerdekaan, Jakarta Utara, dikenal sebagai tulang punggung keluarga. Karena, korban berpenghasilan lebih besar dibanding kedua kakaknya yang ada di Probolinggo, Jawa Timur.
Mariati, bibi korban mengatakan, sejak jadi waiter, keponakannya itu memang selalu menyisikan penghasilannya buat kedua orangtuanya. Karena, kedua orangtuanya menaruh harapan besar terhadap Aziz.
"Dia pulang malam terus. Masih muda, belum nikah. Kasihan Aziz, enggak menyangka kayak begini nasibnya. Dia tulang punggung keluarganya," katanya di Pos Pelayanan Terpadu Satlantas Jakarta Utara, Jalan Gunung Sahari, Minggu (6/4/2014).
Dia menuturkan, keponakannya itu kerap menerima tips dari tamu, dan sebagaian rezekinya itu ditabung untuk orangtuanya di kampung. Kedua orangtuanya, menurut dia, sangat peduli dengan Aziz yang masih bujang.
"Kasihan, sudah ibunya sakit lumpuh di kampung. Sekarang ada musibah kayak begini. Bagaimana itu mendengar ibunya nanti. Enggak tega saya," katanya sambil berlinang air mata.
Meski demikian, dia mengaku berusaha ikhlas menerima musibah itu. Apalagi pihak kerabat pelaku penabrakan berjanji akan membantu pembiayaan duka untuk keluarga Aziz. Tetapi, dia berharap, hukum mesti dijalankan dengan adil.
"Saya juga enggak nyalahin yang nabrak. Kalau saya ikhlas karena ini namanya musibah. Tapi, semuanya kan harus ada aturan," katanya.
Sementara David Simbolon, seorang saksi yang melihat kejadian tersebut mengatakan, mobil Honda CRV yang menabrak melaju cepat, bahkan ketika menabrak, motor yang ditabraknya sempat naik ke atas kap mobil tersebut dan terbawa sejauh 70 meter.
Selanjutnya, setelah jatuh dari kap mobil, motor korban terseret sejauh 200 meter. "Dari atas kap sampai terseret bisa seratus meter lebih," tuturnya.
Baca:
Pengemudi Honda CRV negatif menggunakan narkoba
Mariati, bibi korban mengatakan, sejak jadi waiter, keponakannya itu memang selalu menyisikan penghasilannya buat kedua orangtuanya. Karena, kedua orangtuanya menaruh harapan besar terhadap Aziz.
"Dia pulang malam terus. Masih muda, belum nikah. Kasihan Aziz, enggak menyangka kayak begini nasibnya. Dia tulang punggung keluarganya," katanya di Pos Pelayanan Terpadu Satlantas Jakarta Utara, Jalan Gunung Sahari, Minggu (6/4/2014).
Dia menuturkan, keponakannya itu kerap menerima tips dari tamu, dan sebagaian rezekinya itu ditabung untuk orangtuanya di kampung. Kedua orangtuanya, menurut dia, sangat peduli dengan Aziz yang masih bujang.
"Kasihan, sudah ibunya sakit lumpuh di kampung. Sekarang ada musibah kayak begini. Bagaimana itu mendengar ibunya nanti. Enggak tega saya," katanya sambil berlinang air mata.
Meski demikian, dia mengaku berusaha ikhlas menerima musibah itu. Apalagi pihak kerabat pelaku penabrakan berjanji akan membantu pembiayaan duka untuk keluarga Aziz. Tetapi, dia berharap, hukum mesti dijalankan dengan adil.
"Saya juga enggak nyalahin yang nabrak. Kalau saya ikhlas karena ini namanya musibah. Tapi, semuanya kan harus ada aturan," katanya.
Sementara David Simbolon, seorang saksi yang melihat kejadian tersebut mengatakan, mobil Honda CRV yang menabrak melaju cepat, bahkan ketika menabrak, motor yang ditabraknya sempat naik ke atas kap mobil tersebut dan terbawa sejauh 70 meter.
Selanjutnya, setelah jatuh dari kap mobil, motor korban terseret sejauh 200 meter. "Dari atas kap sampai terseret bisa seratus meter lebih," tuturnya.
Baca:
Pengemudi Honda CRV negatif menggunakan narkoba
(ysw)