Ratusan warga Depok terjangkit Chikungunya
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan warga Depok di RT02/05, Kelurahan Bojongsari, Depok terjangkit Chikungunya. Wabah ini sudah terjadi sejak satu bulan terakhir namun belum ada tindak lanjut dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
“Sudah satu bulan penyakitnya. Awalnya yang sakit hanya warga depan (jalan raya), sekarang sudah sekitar dua pekan menyerang kita di sini,” kata Maryati, salah satu penderita, Kamis (3/4/2014).
Satu RT di lingkungan itu, kata Maryati, hampir seluruhnya terserang wabah chikungunya. Di RT 002 sendiri tercatat ada sekira 700 warga.
Penyakit itu mulai menyerang warga pada awal Maret. Warga yang terserang pertama kali, saat ini sudah pulih dan membaik. Namun warga yang tertular belakangan masih belum pulih.
“Yang sudah sembuh yang ada di jalan depan, yang ada di belakang sini belum sembuh. Hampir seluruh RT kena penyakit ini,” ungkapnya.
Saat terserang chikungunya, Maryati tidak bisa bergerak banyak. Bahkan untuk berpindah tempat dirinya harus merangkak. Awalnya Maryati merasa meriang dan tak enak makan. Hingga akhirnya seluruh tubuhnya membengkak.
“Kulit saya merah semua dan bengkak dari kaki hingga muka,” katanya.
Namun, penyakit itu berangsur sembuh dengan sendirinya. Saat ini, malah dua anaknya yang sedang menderita penyakit itu.
“Satu keluarga kami kena semua,” pungkasnya.
“Sudah satu bulan penyakitnya. Awalnya yang sakit hanya warga depan (jalan raya), sekarang sudah sekitar dua pekan menyerang kita di sini,” kata Maryati, salah satu penderita, Kamis (3/4/2014).
Satu RT di lingkungan itu, kata Maryati, hampir seluruhnya terserang wabah chikungunya. Di RT 002 sendiri tercatat ada sekira 700 warga.
Penyakit itu mulai menyerang warga pada awal Maret. Warga yang terserang pertama kali, saat ini sudah pulih dan membaik. Namun warga yang tertular belakangan masih belum pulih.
“Yang sudah sembuh yang ada di jalan depan, yang ada di belakang sini belum sembuh. Hampir seluruh RT kena penyakit ini,” ungkapnya.
Saat terserang chikungunya, Maryati tidak bisa bergerak banyak. Bahkan untuk berpindah tempat dirinya harus merangkak. Awalnya Maryati merasa meriang dan tak enak makan. Hingga akhirnya seluruh tubuhnya membengkak.
“Kulit saya merah semua dan bengkak dari kaki hingga muka,” katanya.
Namun, penyakit itu berangsur sembuh dengan sendirinya. Saat ini, malah dua anaknya yang sedang menderita penyakit itu.
“Satu keluarga kami kena semua,” pungkasnya.
(ysw)