Ada 'balas budi' di balik mutasi 65 PNS Tangerang
A
A
A
Sindonews.com - Pergeseran 65 pejabat struktural di Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang disinyalir sebagai politik balas budi. Pasalnya, pergantian itu dinilai sangat mendadak.
"Mutasi itu tanpa adanya latar belakang prestasi, pensiun, atau kelamaan menjabat, lalu kemudian terjadi mutasi besar-besaran, disinyalir ada unsur politik di dalamnya," kata Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Zakki Mubarak, Kamis (13/2/2014).
Kecurigaan ini, kata Zakki, bisa dilatari dari kebijaka mutasi sendiri. Menurutnya, kebijakan mutasi pada dasarnya memiliki latar belakang yang mendasar, seperti prestasi dan loyalitas.
"Bila seorang pejabat tersebut berprestasi dalam jabatan lamanya, otomatis dia akan dinaikan atau dipromosikan," tuturnya.
Tapi jika ada pejabat yang baru saja menjabat kemudian berprestasi, namun dipindah bukan ke bagian atau dinas sesuai bidangnya, itulah yang menurut Zakki harus dipertanyakan.
Zakki mensinyalir pergeseran puluhan pejabat Kota Tangerang ini sebagai praktik balas budi setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang yang digelar tahun 2013 lalu.
"Ada praktik balas budi di dalamnya. Pejabat publik mana yang paling berperan dalam membantu hingga sampai saat ini dia berhasil menjadi kepala daerah, itulah yang diprioritaskan," katanya.
Baca:
Pemkot Tangerang mutasi 65 pejabat struktural
"Mutasi itu tanpa adanya latar belakang prestasi, pensiun, atau kelamaan menjabat, lalu kemudian terjadi mutasi besar-besaran, disinyalir ada unsur politik di dalamnya," kata Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Zakki Mubarak, Kamis (13/2/2014).
Kecurigaan ini, kata Zakki, bisa dilatari dari kebijaka mutasi sendiri. Menurutnya, kebijakan mutasi pada dasarnya memiliki latar belakang yang mendasar, seperti prestasi dan loyalitas.
"Bila seorang pejabat tersebut berprestasi dalam jabatan lamanya, otomatis dia akan dinaikan atau dipromosikan," tuturnya.
Tapi jika ada pejabat yang baru saja menjabat kemudian berprestasi, namun dipindah bukan ke bagian atau dinas sesuai bidangnya, itulah yang menurut Zakki harus dipertanyakan.
Zakki mensinyalir pergeseran puluhan pejabat Kota Tangerang ini sebagai praktik balas budi setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang yang digelar tahun 2013 lalu.
"Ada praktik balas budi di dalamnya. Pejabat publik mana yang paling berperan dalam membantu hingga sampai saat ini dia berhasil menjadi kepala daerah, itulah yang diprioritaskan," katanya.
Baca:
Pemkot Tangerang mutasi 65 pejabat struktural
(mhd)