Depok tambah Puskesmas rawat inap bersalin

Minggu, 02 Februari 2014 - 13:25 WIB
Depok tambah Puskesmas...
Depok tambah Puskesmas rawat inap bersalin
A A A
Sindonews.com - Pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bersalin di Depok akan menjadi lebih mudah dengan ditambahnya jumlah puskesmas 24 jam dan rawat inap.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Bojongsari yang berada di wilayah Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari, pada Juli mendatang akan membuka layanan rawat inap bagi ibu melahirkan.

“Saat ini pengerjaannya tinggal finishing saja seperti pemasangan kramik, cat dan instalasi listrik. Insya Allah Juli mendatang dapat dipergunakan,” ujar Kepala UPT Puskesmas Bojongsari dr Nur Afiah, Minggu (02/02/2014).

Puskesmas yang dibangun di atas lahan kurang lebih 200 meter itu nantinya akan dilengkapi dengan tiga tempat tidur perawatan persalinan, dua tempat tidur di ruang tindakan serta dua tempat tidur di ruang observasi.

“Ini memang baru untuk melayani pasien ibu melahirkan saja, belum dapat digunakan untuk rawat umum. Mudah-mudahan ke depannya bisa digunakan juga untuk rawat umum,” paparnya.

Puskesmas khusus ini pertama kali di wilayah Bojongsari itu nantinya akan ditunjang oleh tenaga medis. Seperti empat orang dokter, delapan orang bidan dan penanggung jawab ponet satu orang serta bidan satu orang.

“Puskesmas ini dibangun dari bantuan Gubernur Jawa Barat dengan anggaran kurang lebih Rp500 juta. Karena masih belum selesai, maka kami usulkan kembali anggaran untuk bangunannya ke Pemkot Depok,” jelasnya.

Meski belum dioperasikan, namun diperkirakan puskesmas tersebut nantinya dapat menampung maksimal sembilan pasien dalam satu minggu. Karena waktu yang dibutuhkan pascapersalinan selama dua hari.

“Jika pasien Jamkesda dan Jamkesmas pastinya gratis. Namun jika pasien kurang mampu dan umum disarankan untuk ikut BPJS,” terangnya.

Sementara itu, bidan Puskesmas UPT Bojongsari, Cicih mengungkapkan, saat ini jumlah ibu hamil di empat kelurahan yakni Pondok Petir, Serua, Curug dan Kelurahan Bojongsari Baru mencapai 1.770 orang.

“Jika ada ibu hamil yang masuk dalam kriteria kurang energi kalori nantinya mendapat PMT yang diberikan oleh petugas gizi, namun itupun setelah pemeriksaan,” tandas Cicih.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8527 seconds (0.1#10.140)