Rektor akui gedung yang terbakar minim perawatan
A
A
A
Sindonews.com - Rektor Universitas Indonesia (UI) Muhammad Anis membenarkan, kebakaran yang terjadi di gedung C FISIP akibat korsleting pendingin ruangan di lantai bawah.
Korsleting dipicu karena belum adanya perawatan gedung. Misalnya perawatan kabel listrik dan kemanan kebakaran gedung. Bangunan itu berdiri sejak tahun 1987. Hingga kini belum ada renovasi.
"Kendalanya 50 persen alokasi dana perawatan gedung belum bisa kami lakukan, sebab terbentur biaya operasional. Tetapi untuk tahun ini akan kami perbaiki," kata Anis saat meninjau lokasi, Selasa (7/1/2014).
Kerugian materi hingga kini belum dapat ditaksir. Namun kerugian terbesar adalah kehilangan sejumlah arsip penting. Seperti, arsip penelitian budaya, pemilu dan sejumlah hasil kajian lain.
Pihaknya akan memberikan keringanan kepada mahasiswa FISIP yang tugas akhirnya terbakar dalam menyelesaikan program sarjana.
"Ya namanya musibah kapan pun bisa datang dan sulit terhindar. Jadi kami akan berikan toleransi kepada mahasiswa yang dokumen penelitiannya serta skripsinya terbakar digedung ini. Yang pasti tahun ini semua perawatan dan instalasi gedung akan segera diperbaiki," imbuhnya.
Kebakaran yang terjadi sejak pukul 06.30 WIB, baru berhasil dipadamkan setelah petugas mengerahkan 10 unit mobil pemadam kebakaran. Tidak da korban jiwa dalam peristiwa ini, namun dipastikan seluruh arsip di gedung tersebut ludes terbakar.
Korsleting dipicu karena belum adanya perawatan gedung. Misalnya perawatan kabel listrik dan kemanan kebakaran gedung. Bangunan itu berdiri sejak tahun 1987. Hingga kini belum ada renovasi.
"Kendalanya 50 persen alokasi dana perawatan gedung belum bisa kami lakukan, sebab terbentur biaya operasional. Tetapi untuk tahun ini akan kami perbaiki," kata Anis saat meninjau lokasi, Selasa (7/1/2014).
Kerugian materi hingga kini belum dapat ditaksir. Namun kerugian terbesar adalah kehilangan sejumlah arsip penting. Seperti, arsip penelitian budaya, pemilu dan sejumlah hasil kajian lain.
Pihaknya akan memberikan keringanan kepada mahasiswa FISIP yang tugas akhirnya terbakar dalam menyelesaikan program sarjana.
"Ya namanya musibah kapan pun bisa datang dan sulit terhindar. Jadi kami akan berikan toleransi kepada mahasiswa yang dokumen penelitiannya serta skripsinya terbakar digedung ini. Yang pasti tahun ini semua perawatan dan instalasi gedung akan segera diperbaiki," imbuhnya.
Kebakaran yang terjadi sejak pukul 06.30 WIB, baru berhasil dipadamkan setelah petugas mengerahkan 10 unit mobil pemadam kebakaran. Tidak da korban jiwa dalam peristiwa ini, namun dipastikan seluruh arsip di gedung tersebut ludes terbakar.
(ysw)