Evakuasi wanita yang terseret Transjakarta dramatis
Evakuasi wanita yang terseret Transjakarta dramatis
A
A
A
Sindonews.com - Evakuasi wanita muda yang tewas terseret bus Transjakarta di perempatan Grogol, Jakarta Barat berlangsung dramatis. Tubuh korban yang tersangkut di bawah bus baru bisa dievakuasi 30 menit kemudian.
Setelah mengamankan sopir bus Transjakarta B 7007 IV bernama Tuwarno (42), petugas polisi berusaha mengevakuasi korban yang tersangkut di bawah bus.
Selama 30 menit evakuasi berlangsung, korban pun berhasil dikeluarkan dari kolong dan mengalami luka parah di bagian kepala.
"Evakuasi memang agak lama. Sebab tubuh korban tersangkut bagian mesin kolong bus. Korban MR X dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Sedangkan sopir diperiksa oleh Satlantas Polda Metro Jaya," jelas Wakasatlantas Polres Jakarta Barat, Kompol Budiyono, Rabu (1/1/2014).
Sementara itu, Kepala BLU TransJakarta, Pargaulan Butar Butar mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan kepolisian.
Menurutnya, selama ini kecelakaan di Jalur TransJakarta disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat dan pengguna jalan.
Dikatakan Pargaulan, jalur TransJakarta merupakan jalur khusus yang tidak boleh dilintasi siapapun selain bus TransJakarta.
Bahkan jalur tersebut memiliki batas maksimum kecepatan yakni 50 kilometer perjam. Untuk itu, jika dikatakan bus dalam kondisi berkecepatan tinggi sangat tidak masuk akal.
"Kami tunggu hasil pemeriksaannya. Kalau sopir yang bermasalah kami akan serahkan sanksinya ke operator, begitu juga dengan santunan korbannya," jelasnya.
Setelah mengamankan sopir bus Transjakarta B 7007 IV bernama Tuwarno (42), petugas polisi berusaha mengevakuasi korban yang tersangkut di bawah bus.
Selama 30 menit evakuasi berlangsung, korban pun berhasil dikeluarkan dari kolong dan mengalami luka parah di bagian kepala.
"Evakuasi memang agak lama. Sebab tubuh korban tersangkut bagian mesin kolong bus. Korban MR X dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Sedangkan sopir diperiksa oleh Satlantas Polda Metro Jaya," jelas Wakasatlantas Polres Jakarta Barat, Kompol Budiyono, Rabu (1/1/2014).
Sementara itu, Kepala BLU TransJakarta, Pargaulan Butar Butar mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan kepolisian.
Menurutnya, selama ini kecelakaan di Jalur TransJakarta disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat dan pengguna jalan.
Dikatakan Pargaulan, jalur TransJakarta merupakan jalur khusus yang tidak boleh dilintasi siapapun selain bus TransJakarta.
Bahkan jalur tersebut memiliki batas maksimum kecepatan yakni 50 kilometer perjam. Untuk itu, jika dikatakan bus dalam kondisi berkecepatan tinggi sangat tidak masuk akal.
"Kami tunggu hasil pemeriksaannya. Kalau sopir yang bermasalah kami akan serahkan sanksinya ke operator, begitu juga dengan santunan korbannya," jelasnya.
(ysw)
Explore More