Kesal tak diberi uang, Rizky tabrak rumah & 3 motor
A
A
A
Sindonews.com - Pengemudi mobil Toyota Ist bernomor polisi B 2110 SE, Rizky Hidayat (32), menabrak tiga motor dan pagar rumah yang berada di Jalan Panjang, RT 08/01 no 25, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Saat kejadian, Rizky diduga terpengaruh obat penenang.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (17/12) sekira pukul 21.00 Wib. Saat itu Rizky yang merupakan warga Ulujami, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan sedang kesal dengan orang tuanya lantaran tidak diberikan uang sebesar Rp12 Juta yang diminta Rizky untuk modalnya bekerja.
Rizky sendiri merupakan seorang pengangguran. Untuk itu meski saat kejadian mengenakan pakaian Badan Narkotika Nasional (BNN), Rizky bukanlah anggota.
Saat diperiksa, Rizky hanya terbukti mengkonsumsi obat penenang bukan narkoba. Sebab tes urinenya menyebutkan Rizky negatif dari narkoba. "Sudah kami periksa, Rizky tidak menggunakan narkoba, hanya obat penenang. Saat ini Rizky tidak ditahan hanya membayar kerugian materi," kata Kanit Lakalantas Polres Jakarta Barat, AKP Rahmat Dalizar, Rabu (18/12/2013).
Tidak ada tujuan yang pasti saat Rizky mengemudi kendaraan milik orang tuanya yang hanya seorang pegawai swasta. Rizky hanya mengaku ingin mencari angin segar lantaran kesal akibat tidak diberikan uang yang dimintanya.
"Kendaraannya kami tahan sebagai bukti untuk persidangan," ungkapnya.
Kecelakaan itu pun menambah data kecelakaan lalu lintas Jakarta Barat sepanjang 2013 menjadi 548 kecelakaan. Dimana korban meninggal akibat kecelakaan sebanyak 72 orang. Sedangkan korban luka berat sebanyak 339 orang dan luka ringan sebanyak 113 orang serta kerugian mater sekira Rp1 miliar.
"Angka tersebut lebih kecil dibanding 2012. Dimana terdapat kecelakaan sebanyak 742 dengan korban jiwa aebanyak 80 orang," ungkapnya.
Adapun lokasi rawan kecelakaan di Jakarta Barat terdapat di ruas Jalan Daan Mogot dan Jalan Panjang. Sebab selain kondisi jalan yang lurus, ruas jalan tersebut sering dilintasi kendaraan bernotase besar yang kesulitan untuk melakukan pengereman mendadak.
Berdasarkan pengamatan Rahmat, kecelakaan itu terjadi akibat kurang disiplinya para pengendara. Padahal pihaknya sudah sering kali menindak dan memberikan imbauan kepada para pengendara mengenai keselamatan dalam berkendara.
"Setiap bulan rata-rata 2-3 orang meninggal akibat kecelakaan di kedua ruas jalan maut itu," ujarnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Jakarta Barat, AKBP Ipung Purnomo mengatakan pihaknya akan terus berupaya untuk mengurangi angka kecelakaan berlalu lintas di Jakarta Barat dengan melakukan patroli sesering mungkin, khususnya di waktu sibuk dan malam hari.
"Kami akan tingkatkan kembali kesadaran para pengendara dengan menertibkan para pengendara liar dan meberikan himbauan berupa poster dan aebagainya mengenai keselamatan. Kami juga telah melakukan syarat utama untuk memiliki SIM dengan mepunyai aertifikat kendaraan terlebih dahulu," paparnya.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (17/12) sekira pukul 21.00 Wib. Saat itu Rizky yang merupakan warga Ulujami, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan sedang kesal dengan orang tuanya lantaran tidak diberikan uang sebesar Rp12 Juta yang diminta Rizky untuk modalnya bekerja.
Rizky sendiri merupakan seorang pengangguran. Untuk itu meski saat kejadian mengenakan pakaian Badan Narkotika Nasional (BNN), Rizky bukanlah anggota.
Saat diperiksa, Rizky hanya terbukti mengkonsumsi obat penenang bukan narkoba. Sebab tes urinenya menyebutkan Rizky negatif dari narkoba. "Sudah kami periksa, Rizky tidak menggunakan narkoba, hanya obat penenang. Saat ini Rizky tidak ditahan hanya membayar kerugian materi," kata Kanit Lakalantas Polres Jakarta Barat, AKP Rahmat Dalizar, Rabu (18/12/2013).
Tidak ada tujuan yang pasti saat Rizky mengemudi kendaraan milik orang tuanya yang hanya seorang pegawai swasta. Rizky hanya mengaku ingin mencari angin segar lantaran kesal akibat tidak diberikan uang yang dimintanya.
"Kendaraannya kami tahan sebagai bukti untuk persidangan," ungkapnya.
Kecelakaan itu pun menambah data kecelakaan lalu lintas Jakarta Barat sepanjang 2013 menjadi 548 kecelakaan. Dimana korban meninggal akibat kecelakaan sebanyak 72 orang. Sedangkan korban luka berat sebanyak 339 orang dan luka ringan sebanyak 113 orang serta kerugian mater sekira Rp1 miliar.
"Angka tersebut lebih kecil dibanding 2012. Dimana terdapat kecelakaan sebanyak 742 dengan korban jiwa aebanyak 80 orang," ungkapnya.
Adapun lokasi rawan kecelakaan di Jakarta Barat terdapat di ruas Jalan Daan Mogot dan Jalan Panjang. Sebab selain kondisi jalan yang lurus, ruas jalan tersebut sering dilintasi kendaraan bernotase besar yang kesulitan untuk melakukan pengereman mendadak.
Berdasarkan pengamatan Rahmat, kecelakaan itu terjadi akibat kurang disiplinya para pengendara. Padahal pihaknya sudah sering kali menindak dan memberikan imbauan kepada para pengendara mengenai keselamatan dalam berkendara.
"Setiap bulan rata-rata 2-3 orang meninggal akibat kecelakaan di kedua ruas jalan maut itu," ujarnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Jakarta Barat, AKBP Ipung Purnomo mengatakan pihaknya akan terus berupaya untuk mengurangi angka kecelakaan berlalu lintas di Jakarta Barat dengan melakukan patroli sesering mungkin, khususnya di waktu sibuk dan malam hari.
"Kami akan tingkatkan kembali kesadaran para pengendara dengan menertibkan para pengendara liar dan meberikan himbauan berupa poster dan aebagainya mengenai keselamatan. Kami juga telah melakukan syarat utama untuk memiliki SIM dengan mepunyai aertifikat kendaraan terlebih dahulu," paparnya.
(rsa)