Jokowi disumpahi buruh nyemplung di Waduk Pluit
A
A
A
Sindonews.com - Suasana aksi demonstrasi di depan Balai Kota DKi nampaknya mulai memanas. Berbagai ejekan dilontarkan massa buruh yang menggelar demonstrasi menuntut revisi Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI di Balai kota.
Ejekan itu dialamatkan kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang dinilai lembek karena tidak berani melanggar Instruksi Presiden (Inpres) tahun 2012 tentang UMP.
"Pak Jokowi, Inpres itu masih tinggi Undang-Undang. Harusnya Jokowi berani melawan Inpres dengan Undang-Undang," teriak orator demo di atas mobil komando di lokasi, Rabu (28/11/2013).
Massa juga menilai Jokowi merupakan Gubernur 'Kentut' karena kerap membawa aparat banyak saat menyambut demo para buruh.
"Gubernur kentut, gubernur yang menyewa dan membawa aparat paling banyak menghadapi buruh," teriak demonstran.
Tak hanya itu, demonstran buruh juga meluapkan kekesalannya terhadap Jokowi karena dianggap lebih memikirkan monyet ketimbang nasib buruh.
"Jokowi berani bayar monyet Rp1 juta. Masak buruh cuma naik Rp50 ribu?," cetus orator.
Saking kesalnya, demonstran bahhkan menyumpahi Jokowi agar 'nyemplung' ke Waduk Pluit saat blusukan karena dianggap bagian dari pencitraan.
"Jangan pencitraan mulu pak Gubernur. Lu blusukan, kita doain ke jeblos di Waduk Pluit dan Banjir Kanal," cetus orator buruh.
Ejekan itu dialamatkan kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang dinilai lembek karena tidak berani melanggar Instruksi Presiden (Inpres) tahun 2012 tentang UMP.
"Pak Jokowi, Inpres itu masih tinggi Undang-Undang. Harusnya Jokowi berani melawan Inpres dengan Undang-Undang," teriak orator demo di atas mobil komando di lokasi, Rabu (28/11/2013).
Massa juga menilai Jokowi merupakan Gubernur 'Kentut' karena kerap membawa aparat banyak saat menyambut demo para buruh.
"Gubernur kentut, gubernur yang menyewa dan membawa aparat paling banyak menghadapi buruh," teriak demonstran.
Tak hanya itu, demonstran buruh juga meluapkan kekesalannya terhadap Jokowi karena dianggap lebih memikirkan monyet ketimbang nasib buruh.
"Jokowi berani bayar monyet Rp1 juta. Masak buruh cuma naik Rp50 ribu?," cetus orator.
Saking kesalnya, demonstran bahhkan menyumpahi Jokowi agar 'nyemplung' ke Waduk Pluit saat blusukan karena dianggap bagian dari pencitraan.
"Jangan pencitraan mulu pak Gubernur. Lu blusukan, kita doain ke jeblos di Waduk Pluit dan Banjir Kanal," cetus orator buruh.
(ysw)