Humas Pemkot Tangerang bantah rugikan Ramon
A
A
A
Sindonews.com - Plt Kabag Humas Pemkot Tangerang Amal Herawan yang dituding tidak menepati janji kepada Ramon Papana, komedian, penulis buku Stand Up Comedy yang menulis sebuah buku berjudul "Lucunya Sang Walikota" membantah seluruh tudingan yang ditujukan padanya.
"Semua yang dituliskan seseorang yang mengaku Ramon melalui email [email protected] yang merupakan manajernya tidak benar," bantah Amal, Rabu (20/11/2013) dikantornya.
Amal mengatakan, dirinya tidak pernah menjanjikan apa-apa kepada Ramon, apalagi menurut Amal buku berjudul "Lucunya Sang Walikota" adalah buku gagasan Ramon sendiri yang merupakan rangkaian buku Lucunya Indonesia, dimana sebelumnya Ramon juga sudah menerbitkan buku Lucunya Hambalang.
"Inikan proyeknya dia, dalam rangkaian Lucunya Indonesia, jadi masa minta honor dari saya, lagi juga saya tidak pernah menjanjikan apa-apa," pungkasnya.
Dijelaskannya kembali, bahwa bila memang itu buku khusus Wali Kota Tangerang, Amal tidak akan memperbolehkan Ramon untuk mengisi dengan tulisan lain yang tidak ada hubungannya dengan substansi, tapi karena menurutnya itu buku Ramon, maka diakhir buku ada tulisan lain.
Sebelumnya diberitakan, komedian Ramon Papana mengaku, dikadali pejabat Pemkot Tangerang. Dia mengaku honor dan royalti atas penulisan buku "Lucunya Sang Walikota" yang ditulisnya senilai Rp100 juta tidak dibayarkan.
Melalui email [email protected] yang merupakan manajer dari Ramon menjelaskan bahwa Ramon merasa telah dirugikan oleh seorang pejabat Pemkot Tangerang bernama Drs. Amal Herawan yang merupakan Plt Kabag Humas Pemkot Tangerang.
Ramon dalam surat elektroniknya melalui email [email protected] mengatakan ia dijanjikan honor menulis sebesar Rp100 juta ditambah pembagian royalti dari penjualan buku "Lucunya Sang Walikota " yang menceritakan bagaimana lucunya Wali Kota saat itu, Wahidin Halim (WH).
Akan tetapi hingga saat ini, lelaki yang juga ayah dari Ade Namnung ini tidak juga menerima honor ataupun royalti seperti yang dijanjikan, sehingga dalam surat itu Ramon merasa dijebak dan dirugikan.
"Semua yang dituliskan seseorang yang mengaku Ramon melalui email [email protected] yang merupakan manajernya tidak benar," bantah Amal, Rabu (20/11/2013) dikantornya.
Amal mengatakan, dirinya tidak pernah menjanjikan apa-apa kepada Ramon, apalagi menurut Amal buku berjudul "Lucunya Sang Walikota" adalah buku gagasan Ramon sendiri yang merupakan rangkaian buku Lucunya Indonesia, dimana sebelumnya Ramon juga sudah menerbitkan buku Lucunya Hambalang.
"Inikan proyeknya dia, dalam rangkaian Lucunya Indonesia, jadi masa minta honor dari saya, lagi juga saya tidak pernah menjanjikan apa-apa," pungkasnya.
Dijelaskannya kembali, bahwa bila memang itu buku khusus Wali Kota Tangerang, Amal tidak akan memperbolehkan Ramon untuk mengisi dengan tulisan lain yang tidak ada hubungannya dengan substansi, tapi karena menurutnya itu buku Ramon, maka diakhir buku ada tulisan lain.
Sebelumnya diberitakan, komedian Ramon Papana mengaku, dikadali pejabat Pemkot Tangerang. Dia mengaku honor dan royalti atas penulisan buku "Lucunya Sang Walikota" yang ditulisnya senilai Rp100 juta tidak dibayarkan.
Melalui email [email protected] yang merupakan manajer dari Ramon menjelaskan bahwa Ramon merasa telah dirugikan oleh seorang pejabat Pemkot Tangerang bernama Drs. Amal Herawan yang merupakan Plt Kabag Humas Pemkot Tangerang.
Ramon dalam surat elektroniknya melalui email [email protected] mengatakan ia dijanjikan honor menulis sebesar Rp100 juta ditambah pembagian royalti dari penjualan buku "Lucunya Sang Walikota " yang menceritakan bagaimana lucunya Wali Kota saat itu, Wahidin Halim (WH).
Akan tetapi hingga saat ini, lelaki yang juga ayah dari Ade Namnung ini tidak juga menerima honor ataupun royalti seperti yang dijanjikan, sehingga dalam surat itu Ramon merasa dijebak dan dirugikan.
(mhd)