Normalisasi Kali Pesangrahan terkendala pembebasan lahan
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Sudin PU Tata Air Jakarta Barat Pamudji mengatakan, normalisasi kali Pesanggrahan yang dilakukan Kementerian PU saat ini masih terkendala pembebasan lahan, seperti yang terjadi di RW 5 Kedoya Selatan.
Saat ini, kata Pamudji, normalisasi baru dilakukan di beberapa titik fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) yang berkenaan dengan property perumahan. Seperti di Apartemen Westling, Kedoya Garden dan di Hutan Kota Srengseng.
"Penanganan banjir kami upayakan dengan pompa dan pengerukan kali-kali yang dangkal terlebih dahulu, tapi memang untuk Kali Pesanggrahan sudah seharusnya di normalisasi," kata dia di Jakarta, Rabu (13/11/2013).
Sementara itu, kata dia, meskipun air sudah mulai memasuki rumah warga, mereka memilih untuk menetap dirumahnya masing-masing. Sebab, banjir menjadi suatu langganan dan hiburan bagi warga setempat.
Haningsih (48), seorang warga yang sudah 25 tahun tinggal di tempat tersebut mengatakan, warga di sini sudah terbiasa dengan banjir. Untuk itu mereka memilih menetap meski air sudah memasuki sebagian rumah mereka.
"Baru banjir kayak gini, atap rumah belum tenggelam, jadi kami belum mau mengungsi. Barang-barang di taruh di lantai dua rumah warga biasanya," katanya.
Seorang warga lainya, Ridwan (40) mengatakan hal yang sama. Menurut pria yang bekerja sebagai tukang ojek di wilayah tersebut, banjir diwilayahnya sudah bagian dari hidup para warga sekitar. Namun, dia menolak jika perumahan warga akan dilebarkan menjadi kali sebagai upaya penanganan banjir.
"Kalau mau dilebarin kenapa bukan Kali Pesanggrahan yang melintas di perumahan Greenvile. Kali Pesanggrahan di Rw05 ini kan hanya sodetan. Lebih baik pikirkan kembali rencana tersebut," ujarnya.
Baca berita terkait:
Luapan air Kali Pesangrahan sudah genangi Kedoya
Saat ini, kata Pamudji, normalisasi baru dilakukan di beberapa titik fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) yang berkenaan dengan property perumahan. Seperti di Apartemen Westling, Kedoya Garden dan di Hutan Kota Srengseng.
"Penanganan banjir kami upayakan dengan pompa dan pengerukan kali-kali yang dangkal terlebih dahulu, tapi memang untuk Kali Pesanggrahan sudah seharusnya di normalisasi," kata dia di Jakarta, Rabu (13/11/2013).
Sementara itu, kata dia, meskipun air sudah mulai memasuki rumah warga, mereka memilih untuk menetap dirumahnya masing-masing. Sebab, banjir menjadi suatu langganan dan hiburan bagi warga setempat.
Haningsih (48), seorang warga yang sudah 25 tahun tinggal di tempat tersebut mengatakan, warga di sini sudah terbiasa dengan banjir. Untuk itu mereka memilih menetap meski air sudah memasuki sebagian rumah mereka.
"Baru banjir kayak gini, atap rumah belum tenggelam, jadi kami belum mau mengungsi. Barang-barang di taruh di lantai dua rumah warga biasanya," katanya.
Seorang warga lainya, Ridwan (40) mengatakan hal yang sama. Menurut pria yang bekerja sebagai tukang ojek di wilayah tersebut, banjir diwilayahnya sudah bagian dari hidup para warga sekitar. Namun, dia menolak jika perumahan warga akan dilebarkan menjadi kali sebagai upaya penanganan banjir.
"Kalau mau dilebarin kenapa bukan Kali Pesanggrahan yang melintas di perumahan Greenvile. Kali Pesanggrahan di Rw05 ini kan hanya sodetan. Lebih baik pikirkan kembali rencana tersebut," ujarnya.
Baca berita terkait:
Luapan air Kali Pesangrahan sudah genangi Kedoya
(mhd)