Cara unik anggota DPRD Depok tampung aspirasi warga
A
A
A
Sindonews.com - Banyak cara yang dialkukan oleh anggota DPRD untuk mendengarkan keluhan warganya. Namun cara yang dilakukan oleh anggota DPRD KOta Depok cukup unik dengan membangun rumah aspirasi.
Tak hanya warga umum yang bisa menyampaikan unek-uneknya disini, kalangan pelajar pun memanfaatkan 'ruang' tersebut untuk curhat soal pendidikan dan nasib pelajar di Depok.
Kehadiran Rumah Aspirasi yang didirikan anggota komisi D DPRD Edmond Johan diharap mampu menjadi jembatan dalam menyampaikan aspirasinya. Permasalahan yang muncul antara lain di bidang kesehatan dimana masih banyak masyarakat yang belum terlayani.
Pendidikan dengan banyaknya sekolah rusak hingga warga Depok yang sekolah di luar Depok akibat kurangnya ruang belajar. Serta masalah pencanangan Kota Layak Anak (KLA) yang dianggap belum sesuai dengan kondisi riil di lapangan.
"Semua keluhan masyarakat dapat ditampung di Rumah Aspirasi. Terbuka untuk umum termasuk pelajar yang mau menyampaikan pendapatnya. Karena saat hearing Raperda KLA kemarin saya dapat keluhan tidak adanya bus sekolah. Nah di Rumah Aspirasi ini pelajar juga dapat menuangkan pendapatnya," kata Edmon, Kamis (31/10/2013).
Dirinya mengatakan nantinya rumah tersebut dapat menjadi aduan masyarakat. Teknisnya, semua keluhan akan ditampung dan disampaikan ke pihak terkait. Di Rumah Aspirasi ini pihaknya juga ingin mendidik masyarakat agar bisa menyampaikan keluhan diharapkan sesuai aturan.
"Tentunya semua aspirasi yang masuk akan kami sampaikan ke pihak terkait. Tapi yang perlu diingat, dewan bukan eksekutor. Masalah itu harus dikordinasikan dengan instansi terkait," ujar Edmon.
Caleg DPR RI dapil Bekasi-Depok dari PKB Eddy Faisal mengatakan, berdirinya Rumah Aspirasi merupakan langkah awal menyelesaikan permasalahan.
"Sebenarnya ini juga menjadi tamparan kepada Pemkot Depok dan DPRD Depok. Berarti masih banyak permasalahan yang belum terselesaikan sehingga dibentuknya wadah Rumah Aspirasi. Ide kreatif ini perlu diapresiasi dan didukung," pungkasnya.
Tak hanya warga umum yang bisa menyampaikan unek-uneknya disini, kalangan pelajar pun memanfaatkan 'ruang' tersebut untuk curhat soal pendidikan dan nasib pelajar di Depok.
Kehadiran Rumah Aspirasi yang didirikan anggota komisi D DPRD Edmond Johan diharap mampu menjadi jembatan dalam menyampaikan aspirasinya. Permasalahan yang muncul antara lain di bidang kesehatan dimana masih banyak masyarakat yang belum terlayani.
Pendidikan dengan banyaknya sekolah rusak hingga warga Depok yang sekolah di luar Depok akibat kurangnya ruang belajar. Serta masalah pencanangan Kota Layak Anak (KLA) yang dianggap belum sesuai dengan kondisi riil di lapangan.
"Semua keluhan masyarakat dapat ditampung di Rumah Aspirasi. Terbuka untuk umum termasuk pelajar yang mau menyampaikan pendapatnya. Karena saat hearing Raperda KLA kemarin saya dapat keluhan tidak adanya bus sekolah. Nah di Rumah Aspirasi ini pelajar juga dapat menuangkan pendapatnya," kata Edmon, Kamis (31/10/2013).
Dirinya mengatakan nantinya rumah tersebut dapat menjadi aduan masyarakat. Teknisnya, semua keluhan akan ditampung dan disampaikan ke pihak terkait. Di Rumah Aspirasi ini pihaknya juga ingin mendidik masyarakat agar bisa menyampaikan keluhan diharapkan sesuai aturan.
"Tentunya semua aspirasi yang masuk akan kami sampaikan ke pihak terkait. Tapi yang perlu diingat, dewan bukan eksekutor. Masalah itu harus dikordinasikan dengan instansi terkait," ujar Edmon.
Caleg DPR RI dapil Bekasi-Depok dari PKB Eddy Faisal mengatakan, berdirinya Rumah Aspirasi merupakan langkah awal menyelesaikan permasalahan.
"Sebenarnya ini juga menjadi tamparan kepada Pemkot Depok dan DPRD Depok. Berarti masih banyak permasalahan yang belum terselesaikan sehingga dibentuknya wadah Rumah Aspirasi. Ide kreatif ini perlu diapresiasi dan didukung," pungkasnya.
(ysw)