Pembangunan MRT dimulai, hindari jalan ini
A
A
A
Sindonews.com - Pembangunan mega proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang akan dimulai hari ini di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, diprediksi akan menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Untuk mengatasi kemacetan tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyiapkan dua skenario rekayasa lalu lintas di seputaran proyek pembangunan MRT.
”Pertama dengan melebarkan ruas jalan di sepanjang jalur MRT. Ini sudah kita lakukan di jalur layang," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono saat dihubungi, Rabu (9/10/2013).
Udar melanjutkan, langkah selanjutnya dengan memasang rambu peringatan serta menginformasi pengalihan arus, memperjelas marka jalan dan menambah fasilitas penyeberangan bagi pejalan kaki.
"Kita juga akan mengatur ulang durasi lampu lalu lintas di persimpangan sekitar proyek MRT," terangnya.
Terkait skema makro rekayasa lalu lintas, lanjut Udar, Dishub dan Polda Metro Jaya bakal melakukan pengalihan arus dengan menerapkan sistem satu arah di Jalan Lebak Bulus Raya, Jalan Taman Lebak Bulus, dan Jalan Adhiyaksa.
"Sistem satu arah ini dilakukan terkait pengalihan arus Jalan Lebak Bulus I yang terkena dampak pembangunan stasiun MRT Fatmawati dan depo Lebak Bulus," tambahnya.
Udar mengutarakan, sistem serupa juga bakal diberlakukan di Jalan Gandaria, Jalan Barito, Jalan Kramat Pela, dan Jalan Kyai Haji Ahmad Dahlan terkait pengalihan arus di Jalan Panglima Polim yang terdampak pembangunan stasiun MRT Blok M dan jalur MRT di Jalan Panglima Polim.
"Selain itu, pembagian jalur cepat-lambat di Jalan Sisingamaraja juga akan dihilangkan," imbuhnya.
Menurut Udar, skema pemberlakuan arus lalu lintas terkait pengerjaan proyek MRT ini masih dikoordinasikan jajarannya bersama Polda Metro Jaya.
"Skema nantinya tergantung kondisi di lapangan sehingga masih dibicarakan dan bersifat situasional," tutupnya.
Untuk mengatasi kemacetan tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyiapkan dua skenario rekayasa lalu lintas di seputaran proyek pembangunan MRT.
”Pertama dengan melebarkan ruas jalan di sepanjang jalur MRT. Ini sudah kita lakukan di jalur layang," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono saat dihubungi, Rabu (9/10/2013).
Udar melanjutkan, langkah selanjutnya dengan memasang rambu peringatan serta menginformasi pengalihan arus, memperjelas marka jalan dan menambah fasilitas penyeberangan bagi pejalan kaki.
"Kita juga akan mengatur ulang durasi lampu lalu lintas di persimpangan sekitar proyek MRT," terangnya.
Terkait skema makro rekayasa lalu lintas, lanjut Udar, Dishub dan Polda Metro Jaya bakal melakukan pengalihan arus dengan menerapkan sistem satu arah di Jalan Lebak Bulus Raya, Jalan Taman Lebak Bulus, dan Jalan Adhiyaksa.
"Sistem satu arah ini dilakukan terkait pengalihan arus Jalan Lebak Bulus I yang terkena dampak pembangunan stasiun MRT Fatmawati dan depo Lebak Bulus," tambahnya.
Udar mengutarakan, sistem serupa juga bakal diberlakukan di Jalan Gandaria, Jalan Barito, Jalan Kramat Pela, dan Jalan Kyai Haji Ahmad Dahlan terkait pengalihan arus di Jalan Panglima Polim yang terdampak pembangunan stasiun MRT Blok M dan jalur MRT di Jalan Panglima Polim.
"Selain itu, pembagian jalur cepat-lambat di Jalan Sisingamaraja juga akan dihilangkan," imbuhnya.
Menurut Udar, skema pemberlakuan arus lalu lintas terkait pengerjaan proyek MRT ini masih dikoordinasikan jajarannya bersama Polda Metro Jaya.
"Skema nantinya tergantung kondisi di lapangan sehingga masih dibicarakan dan bersifat situasional," tutupnya.
(ysw)