Lagi, warga Lenteng Agung demo Lurah Susan
A
A
A
Sindonews.com - Lagi-lagi, warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan melakukan demonstrasi di depan kantor Kelurahan Lenteng Agung. Aksi itu masih terkait dengan penolakan warga terhadap Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli yang menganut agama non muslim.
Dalam aksi demonstrasi tersebut, setidaknya ratusan warga yang mengklaim dari Kelurahan Lenteng Agung turun menentang kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Jumlah ini pun lebih besar dibandingkan massa demonstran sebelumnya yang hanya berkisar puluhan orang.
Dalam menggelar aksinya, pendemo tampak membawa bendera kuning dan tak ketinggalan spanduk-spanduk yang berisikan penolakan. Tujuan dari bendera kuning adalah sebagai gambaran bahwa hati nurani para pemegang kewenangan dan kuasa tidak mendengar aspirasi pendemo yang menolak Susan untuk memimpin warga sekitar.
Kemudian dari beberapa spanduk-spanduk tersebut di antaranya bertuliskan "Aksi Damai, Mengoreksi dan Mengkritisi Kebijakan Gubernur Atas Penempatan Lurah Hasil Lelang dan Doa Bersama", kemudian ada juga spanduk bertuliskan "Carilah Pemimpin yang se-akidah dengan mayoritas", "Beri Kami Lurah Semestinya, Bijaksanalah".
Salah seorang demonstran bernama Suparma mengatakan, bahwa dirinya bersama dengan warga lainnya menolak Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli karena dinilai sebagai seorang kafir.
"Hari ini kami demo menggunakan bendera kuning maksudnya untuk memberi gambaran bahwa Wali Kota Jakarta Selatan, Gubernur, hingga tingkat DPR telah mati rasa," kata warga Lenteng Agung tersebut saat ditemui di lokasi, Rabu (25/9/2013).
Dia pun menganggap, Pemerintah Daerah telah mati rasa, karena aksi damai dalam menyampaikan aspirasi mereka beberapa waktu lalu tidak direspon oleh Wali Kota, Gubenur ataupun pihak DPR.
"Aspirasi kami adalah menyingkirkan Lurah yang kafir, kafir karena lurah yang memimpi kami, agamanya berbeda dengan kami atau non muslim," tukasnya.
Warga hanya ingin dipimpin oleh lurah yang sama dengan warga yaitu sama-sama beragama muslim. Agar lurah dapat mengikuti setiap kegiatan Islami.
"Bila aksi damai kami kali ini tetap tidak direspon, maka kami akan mendatangkan massa yang jauh lebih banyak," tandasnya.
Akibat aksi demonstrasi yang telah digelar sejak pukul 09.00 tersebut, Jalan Raya Agung I pun ditutup sehingga warga tidak dapat melintasi jalan itu. Dalam demo tersebut pun tampak puluhan anggota Kepolisian berjaga-jaga.
Baca juga berita sebelumnya:
Didemo warganya, Lurah Lenteng Agung bungkam
Dalam aksi demonstrasi tersebut, setidaknya ratusan warga yang mengklaim dari Kelurahan Lenteng Agung turun menentang kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Jumlah ini pun lebih besar dibandingkan massa demonstran sebelumnya yang hanya berkisar puluhan orang.
Dalam menggelar aksinya, pendemo tampak membawa bendera kuning dan tak ketinggalan spanduk-spanduk yang berisikan penolakan. Tujuan dari bendera kuning adalah sebagai gambaran bahwa hati nurani para pemegang kewenangan dan kuasa tidak mendengar aspirasi pendemo yang menolak Susan untuk memimpin warga sekitar.
Kemudian dari beberapa spanduk-spanduk tersebut di antaranya bertuliskan "Aksi Damai, Mengoreksi dan Mengkritisi Kebijakan Gubernur Atas Penempatan Lurah Hasil Lelang dan Doa Bersama", kemudian ada juga spanduk bertuliskan "Carilah Pemimpin yang se-akidah dengan mayoritas", "Beri Kami Lurah Semestinya, Bijaksanalah".
Salah seorang demonstran bernama Suparma mengatakan, bahwa dirinya bersama dengan warga lainnya menolak Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli karena dinilai sebagai seorang kafir.
"Hari ini kami demo menggunakan bendera kuning maksudnya untuk memberi gambaran bahwa Wali Kota Jakarta Selatan, Gubernur, hingga tingkat DPR telah mati rasa," kata warga Lenteng Agung tersebut saat ditemui di lokasi, Rabu (25/9/2013).
Dia pun menganggap, Pemerintah Daerah telah mati rasa, karena aksi damai dalam menyampaikan aspirasi mereka beberapa waktu lalu tidak direspon oleh Wali Kota, Gubenur ataupun pihak DPR.
"Aspirasi kami adalah menyingkirkan Lurah yang kafir, kafir karena lurah yang memimpi kami, agamanya berbeda dengan kami atau non muslim," tukasnya.
Warga hanya ingin dipimpin oleh lurah yang sama dengan warga yaitu sama-sama beragama muslim. Agar lurah dapat mengikuti setiap kegiatan Islami.
"Bila aksi damai kami kali ini tetap tidak direspon, maka kami akan mendatangkan massa yang jauh lebih banyak," tandasnya.
Akibat aksi demonstrasi yang telah digelar sejak pukul 09.00 tersebut, Jalan Raya Agung I pun ditutup sehingga warga tidak dapat melintasi jalan itu. Dalam demo tersebut pun tampak puluhan anggota Kepolisian berjaga-jaga.
Baca juga berita sebelumnya:
Didemo warganya, Lurah Lenteng Agung bungkam
(mhd)