Bima Arya: Waspadai tuyul-tuyul politik

Senin, 16 September 2013 - 20:32 WIB
Bima Arya: Waspadai tuyul-tuyul politik
Bima Arya: Waspadai tuyul-tuyul politik
A A A
Sindonews.com - Calon Wali Kota Bogor nomor urut 2 Bima Arya bereaksi keras atas adanya indikasi praktik kecurangan dalam proses rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilkada Kota Bogor.

Arya meminta semua pihak mewaspadai upaya pihak-pihak tertentu yang ingin memanipulasi suara di proses penghitungan manual.

"Jangan sampai tuyul-tuyul politik bebas bergentayangan di proses rekapitulasi. Jangan sampai mereka berhasil mengakses kotak suara. Jangan sampai kita menyerah atas tekanan mereka dan mengkhianati harapan masyarakat Bogor yang ingin perubahan," ujar Bima dalam jumpa pers di Sekretariat Paguyuban Bogor, Senin (16/9/2013).

Dia mengaku, sangat yakin aparat struktural kuat dan bahlan tegas menghadapi tekanan psikis dari 'tuyul-tuyul' yang menyalahgunakan kekuasaan untuk menyulap hasil penghitungan suara. Para relawan timnya pun terus mengawal ketat proses rekapitulasi suara di setiap jenjang dengan membawa data pembanding dari para saksi.

Bima juga menyatakan, hingga Senin sore belum mendapat penjelasan pasti alasan penundaan rapat pleno penghitungan suara di tingkat kelurahan pada Minggu 15 September kemarin.

Tipisnya selisih suara berdasarkan hasil quick count, kata dia, tidak kuat menjadi alasan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor untuk menunda pleno dengan dalih jajaran PPS perlu lebih siap lagi.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan hasil quick count yang dirilis lembaga Charta Politika, pasangan Bima Arya-Usmar Hariman yang diusung PAN, Demokrat, PKB, Gerindra, dan PBB memenangi Pilkada Kota Bogor dengan 35,0 persen suara.

Sedangkan, duet incumbent nomor urut 3 yaitu Achmad Ru'yat-Aim Halim Permana yang diusung PKS, PPP, dan Hanura hanya mendapat 33,1 persen suara.

Diposisi ketiga, pasangan nomor urut 4 Dody Rosadi-Untung Maryono dari PDIP, Golkar, dan PKPI yang mengoleksi 15,8 persen suara. Dua pasangan independen, yakni Syaiful Anwar-Muztahidin meraih 10,0 persen suara dan Firman Halim-Gartono 6,1 persen. Margin of error quick count Charta Politika 1 persen. Pencoblosan digelar pada Sabtu 14 September 2013.

Dalam jumpa pers tadi, Bima juga mengkritisi quick count versi kubu Ru'yat-Aim yang sudah diumumkan sekitar pukul 15.00 WIB pada hari pencoblosan.

Saat itu, kubu Ru'yat mengklaim menang dengan selisih suara 3 persen atas Bima. Namun malamnya mereka meralat hasil quick count tersebut dan menyatakan bahwa selisihnya hanya 90 suara.

"Ini tentu ada yang tidak tepat. Charta Politika sendiri resmi mengumumkan hasil quick count malam dengan selisih suara masih dalam margin of error," terangnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6804 seconds (0.1#10.140)