KPU Bogor harus antisipasi adanya manipulasi suara
A
A
A
Sindonews.com - Calon anggota legislatif (caleg) DPR RI, daerah pemilihan Jawa Barat tiga asal Partai Amanat Nasional (PAN), Noviantika Nasution menilai, kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bogor telah bekerja secara baik.
"Meski demikian kekhawatiran tetap ada, ditakutkan akan terjadi manipulasi perhitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara di setiap tingkatan, yaitu di KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) dan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan). Nah KPU Kota Bogor, harus mencegahnya dan tidak boleh terjadi," kata Novi lewat keterangan resminya, Minggu (15/9/2013).
Novi mengatakan hal tersebut, menanggapi jalannya Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bogor, di mana PAN mengusung Boma Arya dan Usman Hariman. Menurutnya, penghitungan suara harus dilakukan secara jujur, adil dan profesional, tidak boleh ada distorsi di lapangan.
"Ada atau tidak ada saksi di TPS (Tempat Pemungutan Suara), seharusnya tidak menjadi alasan. Penghitungan suara harus dilakukan secara jujur, adil dan profesional, tidak boleh ada kecurangan," ungkapnya.
Tak hanya itu, menurut Novi, untuk kelancaran Pilwalkot Bogor ini, tidak hanya partai politik (parpol) yang berperan, namun rakyat juga harus memberikan kontribusi, agar Pilwalkot Bogor berlangsung aman dan lancar. “Rakyat Kota Bogor juga diharapkan ikut mengawal dan mengawasi terus sampai selesainya penghitungan oleh KPU Kota Bogor,” pungkasnya.
"Meski demikian kekhawatiran tetap ada, ditakutkan akan terjadi manipulasi perhitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara di setiap tingkatan, yaitu di KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) dan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan). Nah KPU Kota Bogor, harus mencegahnya dan tidak boleh terjadi," kata Novi lewat keterangan resminya, Minggu (15/9/2013).
Novi mengatakan hal tersebut, menanggapi jalannya Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bogor, di mana PAN mengusung Boma Arya dan Usman Hariman. Menurutnya, penghitungan suara harus dilakukan secara jujur, adil dan profesional, tidak boleh ada distorsi di lapangan.
"Ada atau tidak ada saksi di TPS (Tempat Pemungutan Suara), seharusnya tidak menjadi alasan. Penghitungan suara harus dilakukan secara jujur, adil dan profesional, tidak boleh ada kecurangan," ungkapnya.
Tak hanya itu, menurut Novi, untuk kelancaran Pilwalkot Bogor ini, tidak hanya partai politik (parpol) yang berperan, namun rakyat juga harus memberikan kontribusi, agar Pilwalkot Bogor berlangsung aman dan lancar. “Rakyat Kota Bogor juga diharapkan ikut mengawal dan mengawasi terus sampai selesainya penghitungan oleh KPU Kota Bogor,” pungkasnya.
(maf)