Bima dan Ru'yat bersaing ketat

Sabtu, 14 September 2013 - 20:12 WIB
Bima dan Ruyat bersaing ketat
Bima dan Ru'yat bersaing ketat
A A A
Sindonews.com - Hasil proses pemungutan suara di Pilkada Kota Bogor diprediksi berlangsung ketat. Pasalnya, dalam hitung cepat atau quick count versi dua peraih suara terbanyak, dua pasang calon masing-masing mengklaim unggul.

Dua pasangan calon tersebut yakni nomor urut 2 Bima Arya Sugiarto-Usmar Hariman (Bima-Usmar) dan nomor urut 3 Achmad Ru'yat-Aim Halim Hermana (Ru'yat-Aim).

Informasi dihimpun, kubu Bima-Usmar yang menggunakan Lembaga Survei Charta Politika, dalam Pilkada Kota Bogor ini, hingga pukul 18.00 WIB, pasangan yang diusung PAN, Demokrat, Gerindra, PBB dan PKB ini berhasil meraih suara 35,0 persen.

Selanjutnya disusul pasangan Ru'yat-Aim (33,1 persen), pasangan nomor urut empat Dody Rosadi-Untung Maryono (15,8 persen), nomor urut 4 Syaiful Anwar-Muztahidin Al Ayubi (10,0 persen) dan di posisi terakhir pasnagan nomor urut satu nomer satu, Firman Sidik Halim-Gartono (6,1 persen).

Sementara quick count versi Ru'yat-Aim, pasangan yang diusung PKS, PPP dan Hanura berhasil meraih suara 35,2 persen, posisi ke dua ditempati pasangan Bima-Usmar (31,8 persen), kemudian Dody-Untung (15,4 persen), Syaeful-Muztahidin (10,5 persen) dan Firman-Gartono (7,1 persen).

Direktur Riset Charta Politika Yunarto Wijaya dalam keterangan persnya mengatakan pihaknya melakukan quick count ini menggunakan metode random sampling di 200 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di 6 Kecamatan yang ada di Kota Bogor.

"Margin of error-nya sekitar 1-2 persen. Maka dari itu meski suara yang masuk baru 85,5 persen, namun saya yakin pasangan nomor urut 2 (Bima-Usmar) menang di Pilkada Kota Bogor," kata Yunarto di Posko Pemenangan Bima-Usmar, di Pendopo 6, Perumahan Baranangsiang Indah, Kelurahan Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor, Sabtu (14/9/2013).

Lebih lanjut pihaknya mengkritisi hasil quick count yang dilakukan pasangan nomor urut 3 (Ru'yat-Aim) dengan sample 250 TPS kemudian margin of error 0,3 persen.

"Dalam sejarah Pilkada atau Pemilu yang digelar di Indonesia, belum pernah ada quick count dengan margin of error 0,3 persen, itu salah besar secara ilmiah atau keilmuan statistik, kalaupun ada minimal satu atau dua persen," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Sukses Kemenangan Ru'yat-Aim, Iwan Suryawan mengatakan hasil quick yang dilakukannya sudah 100 persen dengan metoda systematic random sampling di 250 TPS, margin of errornya 0,3 persen.

"Insya Allah hasil quick count yang kita lakukan tidak akan berbeda jauh dengan hasil rekapitulasi KPU Kota Bogor nanti," katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8081 seconds (0.1#10.140)