Tim Bima Arya temukan ribuan DPT Ganda
A
A
A
Sindonews.com - Sehari menjelang pencoblosan, tim sukses Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor pasangan nomor urut 2 Bima Arya - Usmar Hariman (BISA) menemukan 1.485 daftar pemilih tetap (DPT) ganda yang berpotensi mencoblos dibeberapa tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada Kota Bogor, besok.
Ketua Tim Pemenangan Bidang Advokasi BISA, Luthfi Triyadi mengatakan berdasarkan hasil investigasi di lapangan dengan mencocokan data DPT dari KPU Kota Bogor dari 673.938 orang, 1.485 diantaranya adalah pemilih ganda.
"Yang jadi persoalan kita adalah kenapa KPU Kota Bogor menetapkan DPT perubahan pas bertepatan pada H-7 sebelum pencoblosan sesuai dengan aturan yang ada, sehingga tidak bisa lagi diverifikasi dan dirubah atau dicoret ribuan DPT ganda itu," kata Luthfi kepada wartawan di Pendapa 6, Perum Baranangsiang Indah, Bogor Timur, Kota Bogor, Jumat (13/9/2013).
Pihaknya khawatir, ribuan pemilih ganda tersebut dimanfaatkan oleh pasangan calon lain untuk mencoblos di lebih dari satu TPS.
"Soal tinta untuk membuktikan bahwa pemilih tersebut tidak bisa memilih di TPS lain itu bukan jaminan, soalnya kita juga mengkritisi soal kualitas tinta yang dipergunakan," katanya.
Meski demikian pihaknya akan terus mewaspadai kecurangan-kecurangan yang dilakukan pasangan calon lain.
"Kita mewaspadai ada pendatang baru masuk memanfaatkan peluang itu tadi, dengan cara menyebar saksi di satu TPS lebih dari satu orang atau berlapis," terangnay.
Dalam kesempatan yang sama, Bima Arya mengatakan persoalan tersebut sangat ironis dan dapat mengganggu proses pesta demokrasi di Kota Bogor.
"Kita berharap Pilkada Kota Bogor ini berlangsung demokratis, saya ingin menang bermartabat dan kalah dengan terhormat," ungkapnya.
Ketua Tim Pemenangan Bidang Advokasi BISA, Luthfi Triyadi mengatakan berdasarkan hasil investigasi di lapangan dengan mencocokan data DPT dari KPU Kota Bogor dari 673.938 orang, 1.485 diantaranya adalah pemilih ganda.
"Yang jadi persoalan kita adalah kenapa KPU Kota Bogor menetapkan DPT perubahan pas bertepatan pada H-7 sebelum pencoblosan sesuai dengan aturan yang ada, sehingga tidak bisa lagi diverifikasi dan dirubah atau dicoret ribuan DPT ganda itu," kata Luthfi kepada wartawan di Pendapa 6, Perum Baranangsiang Indah, Bogor Timur, Kota Bogor, Jumat (13/9/2013).
Pihaknya khawatir, ribuan pemilih ganda tersebut dimanfaatkan oleh pasangan calon lain untuk mencoblos di lebih dari satu TPS.
"Soal tinta untuk membuktikan bahwa pemilih tersebut tidak bisa memilih di TPS lain itu bukan jaminan, soalnya kita juga mengkritisi soal kualitas tinta yang dipergunakan," katanya.
Meski demikian pihaknya akan terus mewaspadai kecurangan-kecurangan yang dilakukan pasangan calon lain.
"Kita mewaspadai ada pendatang baru masuk memanfaatkan peluang itu tadi, dengan cara menyebar saksi di satu TPS lebih dari satu orang atau berlapis," terangnay.
Dalam kesempatan yang sama, Bima Arya mengatakan persoalan tersebut sangat ironis dan dapat mengganggu proses pesta demokrasi di Kota Bogor.
"Kita berharap Pilkada Kota Bogor ini berlangsung demokratis, saya ingin menang bermartabat dan kalah dengan terhormat," ungkapnya.
(ysw)