PD Pasar Jaya kaji permintaan pedagang Blok G
A
A
A
Sindonews.com - PD Pasar Jaya mengaku sedang mengkaji terkait permintaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sudah berjualan di Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, soal eskalator.
"Kalau esklator itu harus dilihat dulu strukturnya. Itu kita buat kajian. Tadi Gubernur bilang Blok G Tanah Abang ini harus kita bikin bagus. Enggak boleh ditinggalkan lagi sama pedagang," ungkap Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2013).
Ia menjelaskan, pihaknya tengah melihat situasi di Pasar Blok G Tanah Abang, sebelum melakukan penyempurnaan. Termasuk membangun lokasi makanan dan minuman atau food court di lantai basement gedung, agar lingkungan pasar tidak kelihatan kumuh.
"Semuanya sedang kita kaji, termasuk yang paling fatal di situ soal tempat makanan dan minuman. Itu mau kita buat food court. Sekarang yang kumuh kan itu, kita lagi kejar semua," pungkasnya.
Saat ditanya mengenai anggaran pembangunan esklator, Djangga menyatakan, belum bisa menjawab apakah akan menggunakan dana dari CSR perusahaan, atau menggunakan anggaran PD Pasar Jaya. "Ya itu kita liat dulu. Paling juga pakai anggaran kita," jelasnya.
"Kalau esklator itu harus dilihat dulu strukturnya. Itu kita buat kajian. Tadi Gubernur bilang Blok G Tanah Abang ini harus kita bikin bagus. Enggak boleh ditinggalkan lagi sama pedagang," ungkap Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2013).
Ia menjelaskan, pihaknya tengah melihat situasi di Pasar Blok G Tanah Abang, sebelum melakukan penyempurnaan. Termasuk membangun lokasi makanan dan minuman atau food court di lantai basement gedung, agar lingkungan pasar tidak kelihatan kumuh.
"Semuanya sedang kita kaji, termasuk yang paling fatal di situ soal tempat makanan dan minuman. Itu mau kita buat food court. Sekarang yang kumuh kan itu, kita lagi kejar semua," pungkasnya.
Saat ditanya mengenai anggaran pembangunan esklator, Djangga menyatakan, belum bisa menjawab apakah akan menggunakan dana dari CSR perusahaan, atau menggunakan anggaran PD Pasar Jaya. "Ya itu kita liat dulu. Paling juga pakai anggaran kita," jelasnya.
(mhd)