Isu sprindik, Rachmat yakin tak pengaruhi jumlah suara
A
A
A
Sindonews.com - Calon incumbent bupati Bogor yang diusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rachmat Yasin mengaku tidak terpengaruh atas isu bocornya surat perintah penyidikan (sprindik) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diduga palsu.
Dalam sprindik tersebut, Rahmat Yasin ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus suap tempat pemakaman bukan umum (TPBU).
Menurut Rachmat, isu sprindik tersebut merupakan salah satu modus kampanye hitam yang dilakukan oleh lawan politiknya. Sebab jika tidak, lanjutnya, mengapa momentumnya begitu pas dengan Pilkada.
"Kampanye hitam dari kemarin sudah, ada sprindik palsu lah, kalau bukan dari lawan politik ngapain begitu, dan momentumnya pas banget," tukasnya kepada wartawan di Rachmat Yasin Center Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Sabtu 7 September 2013.
Namun Rachmat menambahkan, urusan tersebut menjadi ranah lembaga antikorupsi itu. Jika memang palsu, lanjut dia, porsinya tentu diambil alih oleh kepolisian.
"Saya enggak harus ambil porsi tentang penyikapan ya, karena itu ranahnya ranah KPK. Dan kalau itu palsu artinya itu kan ranahnya kepolisian," jelasnya.
Ia yakin, bahwa isu tersebut tak akan mempengaruhi jumlah suaranya pada pencoblosan hari ini. Dia menilai, masyarakat jauh lebih cerdas menyikapi isu tersebut.
"Dan masyarakat Kabupaten Bogor itu cerdas-cerdas. Dan tak akan terpengaruh dengan isu seperti itu. Bahkan rakyatnya lebih cerdas dari calon-calonnya," paparnya.
Dalam sprindik tersebut, Rahmat Yasin ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus suap tempat pemakaman bukan umum (TPBU).
Menurut Rachmat, isu sprindik tersebut merupakan salah satu modus kampanye hitam yang dilakukan oleh lawan politiknya. Sebab jika tidak, lanjutnya, mengapa momentumnya begitu pas dengan Pilkada.
"Kampanye hitam dari kemarin sudah, ada sprindik palsu lah, kalau bukan dari lawan politik ngapain begitu, dan momentumnya pas banget," tukasnya kepada wartawan di Rachmat Yasin Center Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Sabtu 7 September 2013.
Namun Rachmat menambahkan, urusan tersebut menjadi ranah lembaga antikorupsi itu. Jika memang palsu, lanjut dia, porsinya tentu diambil alih oleh kepolisian.
"Saya enggak harus ambil porsi tentang penyikapan ya, karena itu ranahnya ranah KPK. Dan kalau itu palsu artinya itu kan ranahnya kepolisian," jelasnya.
Ia yakin, bahwa isu tersebut tak akan mempengaruhi jumlah suaranya pada pencoblosan hari ini. Dia menilai, masyarakat jauh lebih cerdas menyikapi isu tersebut.
"Dan masyarakat Kabupaten Bogor itu cerdas-cerdas. Dan tak akan terpengaruh dengan isu seperti itu. Bahkan rakyatnya lebih cerdas dari calon-calonnya," paparnya.
(mhd)