Cina siap tangani sampah di Tangsel
A
A
A
Sindonews.com - Investor dari Cina tertarik untuk mengelola sampah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Pengelolaan sampah itu menggunakan alatmodern dan ramah lingkungan.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel, Yepi Suherman mengatakan, untuk penanganan sampah investor dari Cina siap menggelontorkan dana hingga Rp1,7 triliun. Dana tersebut digunakan untuk pengolahan sampah dengan metode modern.
Tambahnya, anggaran hingga triliunan rupiah juga untuk pembuatan pabrik pengolahan sampah dengan luas area hingga belasan hektare.
"Saat ini sedang dalam penjajakan, investor Cina siap menyediakan dana besar," ucapnya kepada wartawan, di Tangsel, Kamis (29/8/2013).
Menurutnya, dalam pengolahan dengan metode modern ini nanti diharapkan tingkat volume sampah di Kota Tangsel menurun, bahkan hingga angka nol persen.
"Masih dalam tahap penjajakan. Belum tahu pastinya kapan, tetapi sudah ada titik terang untuk kerja sama," katanya.
Sampah di Kota Tangsel, kata Yepi, saat ini mencapai 1.800 meter kubik perhari. Sedangkan, pihaknya hanya mampu mengangkut 460 meter kubik perhari. Hal ini dikarenakan kurangnya kendaraan operasional yang dimiliki DKPP.
Saat ini, kata dia, pihaknya mempunyai 29 truk ambrol, 29 sopir, dan 500 petugas kebersihan.
"Jumlah kendaraan operasional ini kurang memadai dibandingkan dengan volume sampah yang ada," ujarnya.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel, Yepi Suherman mengatakan, untuk penanganan sampah investor dari Cina siap menggelontorkan dana hingga Rp1,7 triliun. Dana tersebut digunakan untuk pengolahan sampah dengan metode modern.
Tambahnya, anggaran hingga triliunan rupiah juga untuk pembuatan pabrik pengolahan sampah dengan luas area hingga belasan hektare.
"Saat ini sedang dalam penjajakan, investor Cina siap menyediakan dana besar," ucapnya kepada wartawan, di Tangsel, Kamis (29/8/2013).
Menurutnya, dalam pengolahan dengan metode modern ini nanti diharapkan tingkat volume sampah di Kota Tangsel menurun, bahkan hingga angka nol persen.
"Masih dalam tahap penjajakan. Belum tahu pastinya kapan, tetapi sudah ada titik terang untuk kerja sama," katanya.
Sampah di Kota Tangsel, kata Yepi, saat ini mencapai 1.800 meter kubik perhari. Sedangkan, pihaknya hanya mampu mengangkut 460 meter kubik perhari. Hal ini dikarenakan kurangnya kendaraan operasional yang dimiliki DKPP.
Saat ini, kata dia, pihaknya mempunyai 29 truk ambrol, 29 sopir, dan 500 petugas kebersihan.
"Jumlah kendaraan operasional ini kurang memadai dibandingkan dengan volume sampah yang ada," ujarnya.
(mhd)