Potret nasionalisme di samping makam Bung Hatta

Jum'at, 16 Agustus 2013 - 15:06 WIB
Potret nasionalisme di samping makam Bung Hatta
Potret nasionalisme di samping makam Bung Hatta
A A A
Sindonews.com - Sejumlah warga kampung di bantaran rel kereta api Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tak mau ketinggalan merayakan HUT RI ke 68. Ada semangat gotong royong dan kebersamaan yang patut ditiru.

Di kawasan ini, para pemuda-pemudi, anak-anak, dan orang tua, bahu membahu memasang bendera merah putih plastik, dan memasukannya dengan tali, lalu di pasang di sepanjang gang rumah mereka.

Pemasangan bendera, dilakukan pada malam hari. Dengan disuguhi kopi hitam dan teh, juga makanan ringan ala kadarnya, mereka rela luangkan waktu bergadang hingga larut malam.

Bendera itu dibeli dari hasil iuran warga yang dikumpulkan Ketua Rukun Tetangga (RT), dibantu para pemuda. Semua, dilakukan demi semaraknya Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI). Sekaligus, bukti pengorbanan mereka demi negara.

Di depan tiap-tiap gubuk, kontrakan, dan rumah tingkat mereka yang sempit, terdapat bambu kecil panjang yang diikat pada tiang rumah maupun pepohonan. Di ujung tiang itu, terpasang bendera merah putih terbuat dari kain ukuran sedang, berkibar ditiup angin.

Bendera-bendera itu ada yang masih baru, ada juga yang sudah kusam dimakan waktu. Hal itu sesuai dengan isi kantong mereka yang rata-rata bekerja sebagai buruh serabutan, dan pegawai rendahan.

Beberapa ratus meter dari perkampungan itu, terdapat makam Bung Hatta, di kawasan Tanah Kusir. Sudah sejak satu minggu sebelum peringatan kemerdekaan, tempat itu sudah dihiasi bendera, umbul-umbul, dan baliho merah putih.

Suasana kemerdekaan itu, sangat tampak di pemakaman umum, rumah abadi sang proklamator. Kala siang, pemandangan itu menjadi perhatian pengguna jalan yang melintas.

Selain warga kampung, para calon wakil rakyat tingkat daerah dan politikus Senayan juga tidak mau ketinggalan. Mereka berlomba-lomba menunjukkan nasionalisme mereka di depan rakyat.

Bedanya, para calon wakil rakyat itu, mencetak spanduk dan baliho besar-besar. Mereka berharap, perangkat yang mereka pasang dapat menarik simpati masyarakat.

Di setiap perangkatnya, mereka memasang foto mereka besar-besar yang sedang tersenyum. Di belakang foto mereka, terpasang lambang partai, sedangkan di sampingnya terselip kata-kata mutiara.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6978 seconds (0.1#10.140)