Beginilah kondisi Metro Mini di Pulogadung
A
A
A
Sindonews.com - Penumpang Metro Mini di Pulogadung, Jakarta Timur sepertinya tak mempunyai pilihan menggunakan Metro Mini T 44 Jurusan Pulogadung-Pulo Gebang ini.
Maklum saja dari 40 unit kini tinggal empat unit. Kendati kondisinya sudah parah, namun sejumlah warga tetap naik kendaraan yang sudah tidak layak beroperasi tersebut.
Pantauan Sindonews di Terminal Pulogadung, Jumat (26/7/2013) pagi, Metro Mini yang sedang mencari penumpang ini kondisinya benar-benar menyedihkan.
Sopir Metro Mini tersebut, Medi (33) mengaku sudah menjadi sopir selama puluhan tahun. Kondisi Metro Mini yang dibawanya memang menyedihkan, cat yang sudah memudar, besi karatan, kaca lampu tidak ada, coretan pilox di badan metromini, dan tanda nomor kendaraan pun sudah tidak ada.
Itu baru diluar, begitu masuk ke dalam mobil, pemandangannya lebih tragis. Interior si oranye biru ini juga tak luput dari coretan-coretan jahil. Tak hanya itu, jika penumpang mendongakkan kepalanya ke atas, maka penumpang akan melihat triplek yang sudah lapuk dan tambalan triplek baru untuk menutupi bagian atas metromini tersebut.
Sang sopir mengaku bahwa memang tak ada perbaikan untuk Metromini yang ia kemudikan ini. Ini karena terhalang oleh biaya perawatan yang tidak seimbang dengan setoran yang diserahkan kepada pemilik Metro Mini ini.
“Setoran sama biaya perawatan sudah tidak seimbang, makanya dibiarkan," katanya.
Maklum saja dari 40 unit kini tinggal empat unit. Kendati kondisinya sudah parah, namun sejumlah warga tetap naik kendaraan yang sudah tidak layak beroperasi tersebut.
Pantauan Sindonews di Terminal Pulogadung, Jumat (26/7/2013) pagi, Metro Mini yang sedang mencari penumpang ini kondisinya benar-benar menyedihkan.
Sopir Metro Mini tersebut, Medi (33) mengaku sudah menjadi sopir selama puluhan tahun. Kondisi Metro Mini yang dibawanya memang menyedihkan, cat yang sudah memudar, besi karatan, kaca lampu tidak ada, coretan pilox di badan metromini, dan tanda nomor kendaraan pun sudah tidak ada.
Itu baru diluar, begitu masuk ke dalam mobil, pemandangannya lebih tragis. Interior si oranye biru ini juga tak luput dari coretan-coretan jahil. Tak hanya itu, jika penumpang mendongakkan kepalanya ke atas, maka penumpang akan melihat triplek yang sudah lapuk dan tambalan triplek baru untuk menutupi bagian atas metromini tersebut.
Sang sopir mengaku bahwa memang tak ada perbaikan untuk Metromini yang ia kemudikan ini. Ini karena terhalang oleh biaya perawatan yang tidak seimbang dengan setoran yang diserahkan kepada pemilik Metro Mini ini.
“Setoran sama biaya perawatan sudah tidak seimbang, makanya dibiarkan," katanya.
(ysw)