Detik-detik tewasnya anggota FBR di Barito
A
A
A
Sindonews.com - Sebelum meregang nyawa dengan luka tusukan di depan sebuah warung, dekat pembangunan proyek Apartemen Lamaison, Jalan Barito 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ramlan (44), diketahui sempat dibopong satu orang rekannya dan ditinggalkan di lokasi.
Demikian diungkapkan Rumanto (25), pedagang rokok di sekitar tempat tewasnya korban. Menurutnya, keributan antara kedua ormas ini terjadi di depan SDN Tarakanita 2, dekat mini market Indomaret. Kemudian ada sekitar delapan sepeda motor kabur, dan berhenti di dekat warung rokoknya, tepat sekira pukul 00:00 WIB.
"Saya liat motor ada yang berhenti, tahu-tahu di belakangnya ada orang dibopong jalan kaki. Pas ada polisi, yang bopong kabur boncengan motor, ninggalin korban di dekat sini," katanya saat ditemui Sindonews, di lokasi, Jakarta, Minggu (16/6/2013).
Dia melanjutkan, orang yang membopong korban itu kabur diboncengi rekannya yang membawa motor ke arah Bundaran Barito. Kawanan yang kabur dari depan SDN Tarakanita 2, itu mengenakan pakaian biasa tanpa atribut ormas. Sebagian lainnya, ada pula yang mengenakan jaket hitam dan topi.
"Orang yang membopong korban kabur pas ngeliat mobil patko polisi berhenti di seberang warung saya. Waktu ditinggalin di lokasi, korban masih bergerak. Sekitar lima menit kemudian baru diam, kayanya tewas," tukasnya.
Rumanto menjelaskan, saat bentrokan berlangsung, kondisi lalu lintas di sepanjang Jalan Raya Barito sedang lengang dan tidak banyak kendaraan yang melintas. Ketika ditinggal pergi rekannya, korban sudah dalam kondisi bersimbah darah terkapar di depan warung milik Tarmedi (56).
"Kondisi jalan lagi sepi, yang rame paling kendaraan proyek," jelasnya.
Pasca kejadian itu, lanjut Rumanto, pemilik warung Tarmedi dibawa kepolisian menggunakan mobil patroli. Sementara jasad korban dievakuasi menggunakan mobil pribadi anggota polisi ke rumah sakit. Bentrok antara ormas diakuinya baru pertama kali terjadi di jalur ini.
"Baru kali ini FBR sama PP ribut di sini, yang sering anak sekolah. Saya sudah tujuh tahun berdagang di sini," tutupnya.
Demikian diungkapkan Rumanto (25), pedagang rokok di sekitar tempat tewasnya korban. Menurutnya, keributan antara kedua ormas ini terjadi di depan SDN Tarakanita 2, dekat mini market Indomaret. Kemudian ada sekitar delapan sepeda motor kabur, dan berhenti di dekat warung rokoknya, tepat sekira pukul 00:00 WIB.
"Saya liat motor ada yang berhenti, tahu-tahu di belakangnya ada orang dibopong jalan kaki. Pas ada polisi, yang bopong kabur boncengan motor, ninggalin korban di dekat sini," katanya saat ditemui Sindonews, di lokasi, Jakarta, Minggu (16/6/2013).
Dia melanjutkan, orang yang membopong korban itu kabur diboncengi rekannya yang membawa motor ke arah Bundaran Barito. Kawanan yang kabur dari depan SDN Tarakanita 2, itu mengenakan pakaian biasa tanpa atribut ormas. Sebagian lainnya, ada pula yang mengenakan jaket hitam dan topi.
"Orang yang membopong korban kabur pas ngeliat mobil patko polisi berhenti di seberang warung saya. Waktu ditinggalin di lokasi, korban masih bergerak. Sekitar lima menit kemudian baru diam, kayanya tewas," tukasnya.
Rumanto menjelaskan, saat bentrokan berlangsung, kondisi lalu lintas di sepanjang Jalan Raya Barito sedang lengang dan tidak banyak kendaraan yang melintas. Ketika ditinggal pergi rekannya, korban sudah dalam kondisi bersimbah darah terkapar di depan warung milik Tarmedi (56).
"Kondisi jalan lagi sepi, yang rame paling kendaraan proyek," jelasnya.
Pasca kejadian itu, lanjut Rumanto, pemilik warung Tarmedi dibawa kepolisian menggunakan mobil patroli. Sementara jasad korban dievakuasi menggunakan mobil pribadi anggota polisi ke rumah sakit. Bentrok antara ormas diakuinya baru pertama kali terjadi di jalur ini.
"Baru kali ini FBR sama PP ribut di sini, yang sering anak sekolah. Saya sudah tujuh tahun berdagang di sini," tutupnya.
(san)