Dituduh rebut kekasih, pemuda Cinere dianiaya di Pondok Pinang

Rabu, 12 Juni 2013 - 08:21 WIB
Dituduh rebut kekasih, pemuda Cinere dianiaya di Pondok Pinang
Dituduh rebut kekasih, pemuda Cinere dianiaya di Pondok Pinang
A A A
Sindonews.com - Dituding telah merebut kekasih orang, seorang pemuda babak belur dianiaya dan nyaris menjadi korban pengeroyokan tujuh remaja di Jalan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tepatnya di belakang gedung Fedex, Selasa (11/06) sekira pukul 22.00 WIB.

Korban yang diketahui bernama Aditya Wirawan (28), bahkan sempat diancam pelaku dengan celurit sebelum akhirnya dihajar habis-habisan di tempat kejadian perkara. Akibat penganiayaan itu, pemuda warga Cinere, Depok ini, mengalami luka sobek di bagian bibir dan memar di pelipis mata sebelah kanan.

Rekan korban, Yohanes Aviv Pamungkas (27) menuturkan, penganiyaan yang menimpa sahabatnya itu dipicu masalah pribadi dengan dua orang pelaku bernama Josh (25) dan Bima (23). Hubungan antara korban dan kedua pelaku diakui saling kenal, bahkan rekan sepermainan.

"Si Josh dan Awan (panggilan Aditiya Wirawan), sama-sama saling kenal. Begitu juga dengan Bima, hubungannya lumayan dekat," katanya kepada Sindonews.com, Rabu (12/06/2013) pagi.

Menurut Yohanes, penganiyaan ini berawal dari pesan Black Berry Messengger (BBM) yang dikirimkan Enday (26), anggota kelompok pelaku. Pemuda tersebut awalnya berencana ingin mendamaikan konfilik urusan perempuan antara korban dengan Josh.

"Awalnya Enday BBM-in Awan minta ketemu di suatu tempat buat ngomongin masalah dia sama Josh. Sebelumnya Awan memang punya masalah sama Josh karena dituduh udah ngerebut ceweknya. Padahal bukan ceweknya, tapi mantannya," paparnya.

Di dalam percakapan melalui BBM itu, kata Yohannes, korban diminta pergi ke belakang gedung Fedex, tepatnya di depan sebuah puskesmas. Tanpa curiga, korban pun bergegas ke lokasi dari kediamannya di kawasan Cinere menggunakan motor Vario Tecno nopol B 6260 ZBS miliknya.

"Pas sampai lokasi, ternyata Enday enggak sendiri, tapi udah ada Josh, Bima dan empat orang temannya. Totalnya mereka tujuh orang. Teman saya benar-benar merasa dijebak," cetusnya.

Yohanes melanjutkan, di lokasi yang sepi dan jauh dari keramaian itu, Josh langsung mengalungkan celurit kepada korban ketika baru turun dari sepeda motornya. Sambil memaki, Josh menuding korban telah merebut kekasihnya. Di bawah todongan senjata tajam, korban pun hanya bisa pasrah dan menjawab seadanya.

"Di sana teman saya langsung dikalungin celurit sama Josh sambil ditunjuk dan dimaki-maki. Tapi untungnya gak sampai dicelurit dan diapa-apain, cuma diancam aja," imbuhnya.

Tak lama setelah itu, lanjut Yohanes, dari arah belakang, tiba-tiba Bima mengeluarkan celurit lalu mengalungkannya ke leher korban. Berbeda dengan Josh, pemuda tanggung tersebut mencaci sambil memukuli korban hingga babak belur di tempat kejadian perkara.

"Bima yang mukulin teman saya sampai babak belur. Padahal, masalah awalnya cuma sama Josh. Tapi dia kepancing dan ikut-ikut emosi," tandasnya.

Yohanes menjelaskan, korban menjadi bulan-bulan Bima karena dituding telah membawa kabur televisi yang dipinjamkannya di rumah. Televisi itu sendiri sengaja belum dikembalikan karena banyak barang-barang korban yang masih tertinggal ketika menginap di rumah Bima.

"Yang murni mukul teman saya cuma si Bima. Enam orang yang lain termasuk Josh cuma nyaksiin aja. Jadi si Awan nggak sampai dikeroyok karena memang nggak berani ngelawan," terangnya.

Dalam kondisi babak belur, sambung Yohanes, korban kemudian bergegas pergi meninggalkan lokasi dengan sepeda motornya. Sementara pelaku terus mengeluarkan makian seraya mengancam korban jika berani memperpanjang masalah ini.

"Teman saya rencananya mau bawa kasus ini ke kepolisian. Nanti pagi kita niatnya mau buat laporan biar si Bima, Josh, termasuk Enday beserta komplotannya dipenjara," tutupnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8250 seconds (0.1#10.140)