Lumpuh, Ari minta tolong kepada Nur Mahmudi

Senin, 10 Juni 2013 - 18:26 WIB
Lumpuh, Ari minta tolong...
Lumpuh, Ari minta tolong kepada Nur Mahmudi
A A A
Sindonews.com - Nasib malang dialami Ari Pradana (11), siswa kelas 4 SDN Sawangan 07. Sudah lima bulan dirinya terbaring lemas, dikarenakan sakit lumpuh yang dideritanya sejak satu tahun lalu.

Warga RT 05 RW 06 Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan itu terpaksa tidak masuk sekolah. Kini ia dan keluarga kesulitan biaya lantaran harus berobat ke rumah sakit.

Atas kondisi tersebut, Ari bersama LSM Kesehatan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) bermaksud mengadukan hal itu ke Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail. Namun, keinginan mereka sirna lantaran Wali Kota tak berada di tempat.

Raut wajah Ari terlihat lemas dan pucat ketika mengetahui Wali Kota Depok tak bisa menemuinya, dikarenakan ada agenda penting lain. Sebagai pengganti, terdapat pihak Dinas Kesehatan Kota Depok, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga, dan perwakilan RSUD yang menerima kedatangan Ari dan tim DKR.

Ari datang ke gedung Balai Kota dengan digendong oleh Ketua DKR, Roy Pangharapan.

“Orangtuanya hanya pemulung ikan mati. Untuk kehidupan sehari-hari saja mereka sulit, apalagi berobat ke rumah sakit. Meski Ari punya kartu Jamkesmas, namun tetap saja dipersulit. Sudah beberapa hari ini, Ari berobat ke RS Fatmawati. Tapi pihak rumah sakit malah meminta uang Rp2 juta, padahal dia termasuk pasien Jamkesmas,” ujar Roy kepada wartawan, Senin (11/06/2013).

Ia berharap, ada solusi dari Pemkot Depok terhadap keadaan yang menimpa Ari.

“Katanya Depok Kota Layak Anak. Tapi Ari harus menjalani nasib seperti ini. Tidak ada perlindungannya. Kami berharap ada bantuan dari Pemkot. Mereka bolak balik ke rumah sakit Fatmawati terkendala biaya transportasi. Belum lagi adanya biaya yang harus dipenuhi. Masa sudah punya kartu Jamkesmas diminta biaya lagi,” ungkapnya.

Maimunah (35) orang tua Ari mengatakan, anaknya menderita lumpuh dikarenakan mengalami kecelakaan saat bermain sepak bola. Ketika itu dia main bola, jatuh dan kena tulang ekor belakang.

"Dari situlah anak saya mengeluh sakit di bagian belakang sekitar pinggang hingga kaki. Sempat berobat ke RSUD, namun dikarenakan keterbatasan alat dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati. Untuk berobat ke RS Fatmawati saja butuh transport, tapi pekerjaan suami saya yang hanya pemulung ikan mati tidak bisa mencukupi. Saya berupaya minta tolong ke kader kesehatan. Namun, bukannya dipermudah tapi malah dibuat susah. Sampai saat ini saja, surat-surat keperluan rumah sakit semuanya ada di kader itu. Saya mau ambil, tapi tidak bisa," katanya menjelaskan.

Ia berharap, ada solusi terbaik dari Pemkot Depok terhadap masalah yang sedang dihadapinya.

“Iya mudah-mudahan Pemkot benar-benar membantu dan dapat terealisasi. Saya tidak tahu harus bagaimana lagi. Anak saya juga belum bisa sekolah,” tandasnya
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0722 seconds (0.1#10.140)