Menyedihkan, seorang bayi lahir dengan usus terburai

Minggu, 21 April 2013 - 14:48 WIB
Menyedihkan, seorang bayi lahir dengan usus terburai
Menyedihkan, seorang bayi lahir dengan usus terburai
A A A
Sindonews.com - Seorang bayi yang lahir mengenaskan mengalami cacat lahir dengan usus terbuai atau gastroscisis. Cantika Nafla Syakira adalah putri pertama pasangan Saefuloh Syam (34) dan Lisa Rahmawati (28).

Bayi mungil itu lahir dengan persalinan normal di Rumah Sakit Brawijaya, Jakarta Selatan pada 6 April 2013. Lantaran mengalami cacat bawaan, bayi itu dirujuk ke RS Medistra, Jakarta Selatan. Sesaat sebelum melahirkan, Lisa sempat ikut realitiy show sebuah stasiun televisi. Ketika itu pula Lisa mengalami kontraksi dan dilarikan ke RS Brawijaya.

Di RS itu total biaya mencapai Rp18 juta. Kemudian dirujuk ke RS Medistra. Saeful mendapatkan bantuan Rp5,2 juta untuk biaya persalinan. Dan dia juga sudah membayar Rp10 juta di RS Medistra. Dengan rincian Rp7 juta untuk biaya kamar, dan Rp3 juta untuk dokter.

"Sekarang tagihan sudah Rp 47 juta. Saya mencoba mencari bantuan ke pemerintah karena sudah tidak ada biaya lagi," kata Saeful, orang tua bayi malang, di Depok, Minggu (21/04/2013).

Saat lahir, bayi Cantika memiliki berat 2,1 kilogram. Bayi itu sudah menjalani operasi satu kali dan harus menjalani operasi lanjutan. Namun, dirinya masih mencari jalan keluar untuk membayar tagihan yang mencapai puluhan juta itu. Saat mengandung, Lisa sempat diberi peringatan oleh dokter kalau bayi yang dikandungnya mengalami kelainan.

"Ketahuan saat hamil delapan bulan dan dokter bilang kalau anak saya lahir harus dirawat secara ekstra," ungkap Saeful.

Sebagai orang tua, Saeful sudah berupaya membayar sejumlah uang. Dia terpaksa menjual motor untuk biaya pengobatan. "Sekarang sudah enggak ada yang bisa dijual lagi," keluhnya.

Saeful adalah warga Rawadenok RT 005/RW 008, Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas. Kini, bayinya masih dirawat intensif di ruang NICU RS Medistra. Sedangkan ibunya sudah diperbolehkan pulang. "Istri saya tiap malam menangis. Selalu ingat anaknya," katanya.

Saeful menjenguk anaknya dua hari sekali. Setiap melihat ke ruangan perawatan dia selalu disodorkan tagihan rumah sakit. "Terakhir saya lihat tagihan sudah Rp47 juta. Sekarang sudah bertambah," ungkapnya.

Kondisi istrinya secara fisik sudah membaik. Namun secara psikologis masih belum membaik. Saeful berharap ada dermawan yang mau membantunya. Dirinya sudah berupaya meminta bantuan ke Dinas Kesehatan Kota Depok namun tidak membuahkan hasil.

"Saya juga datang ke dinas enggak 'ujug-ujug' minta bantuan. Saya minta petunjuk, saya harus bagaimana untuk meringankan biaya," ujar karyawan swasta ini.

Hingga saat ini dirinya masih berharap ada dermawan yang bersedia membantunya. Sementara istrinya tidak bekerja dan terus menginginkan bayinya cepat kembali ke pelukan.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5835 seconds (0.1#10.140)
pixels