Jokowi katakan permasalahan Jakarta & Solo sama
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, persoalan yang terjadi di Jakarta dan Solo, saat dia mempimpin sama. Bedanya hanya terletak pada wilayah yang satu lebih kecil, lainnya jauh lebih besar.
"Permasalahan Solo dan Jakarta sama, hanya berbeda luas wilayahnya saja. Solo hanya berpenduduk 530 ribu jiwa. Sementara Jakarta, 9,5 juta jiwa. Sehingga perlu sistem dan manajemen yang berbeda," ujar Jokowi saat mengisi kuliah umum di Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang, Banten, Kamis (11/4/2013).
Saat menjelaskan persamaan dan beda antara Jakarta dan Solo, salah satu mahasiswa UPH jurusan Hukum, Dedi, menanyakan bagaimana jika masyarakat mendukung Jokowi untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Dengan singkat Jokowi mengaku tidak tertarik.
Ketidaktarikan Jokowi dengan Pilpres 2014, dipicu oleh beban dan tanggungjawab dia saat ini sebagai Gubernur DKI Jakarta yang masih besar. Beban itu terletak pada berbagai masalah klasik yang belum bisa diatasi hingga kini, seperti kamacetan, banjir, dan pemukiman kumuh.
"Saya mau fokus ngurus banjir, macet, pemukiman kumuh (di Jakarta). Saya tidak terpengaruh atau memusingkan hasil survei,” tukasnya.
"Permasalahan Solo dan Jakarta sama, hanya berbeda luas wilayahnya saja. Solo hanya berpenduduk 530 ribu jiwa. Sementara Jakarta, 9,5 juta jiwa. Sehingga perlu sistem dan manajemen yang berbeda," ujar Jokowi saat mengisi kuliah umum di Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang, Banten, Kamis (11/4/2013).
Saat menjelaskan persamaan dan beda antara Jakarta dan Solo, salah satu mahasiswa UPH jurusan Hukum, Dedi, menanyakan bagaimana jika masyarakat mendukung Jokowi untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Dengan singkat Jokowi mengaku tidak tertarik.
Ketidaktarikan Jokowi dengan Pilpres 2014, dipicu oleh beban dan tanggungjawab dia saat ini sebagai Gubernur DKI Jakarta yang masih besar. Beban itu terletak pada berbagai masalah klasik yang belum bisa diatasi hingga kini, seperti kamacetan, banjir, dan pemukiman kumuh.
"Saya mau fokus ngurus banjir, macet, pemukiman kumuh (di Jakarta). Saya tidak terpengaruh atau memusingkan hasil survei,” tukasnya.
(san)