Jokowi-Ahok istilahkan dirinya seperti dwi tunggal
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur dan Wakil DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) makin terlihat kompak. Meski kadang keduanya sering terlihat beda paham. Ahok mengistilahkan duet maut mereka sebagai dwi tunggal laiknya Soekarno-Hatta di awal berdirinya republik.
Sebagai contoh, jika ada tamu yang datang kepada Gubernur, maka Ahok juga bisa ikut nimbrung. Selain untuk menjaga kekompakan keduanya, cara tersebut diyakini Ahok mampu menjaga intensitas pertemuan antar keduanya.
"Jadi saya sudah bikin kesepakatan dengan beliau, ada tamu apapun kalau saya masuk, masuk saja. Agar kami punya waktu banyak untuk ketemu. Nah, ini pola kerja yang harus diperhatikan," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (21/3/2013).
Untuk itu, lanjut Ahok, masyarakat tidak perlu khawatir keduanya akan miss komunikasi. Meski hal itu dirasakannya sebagai hal yang wajar dalam pemerintahan. Namun yang terpenting, rakyat yang diutamakan.
"Tidak perlu khawatir jika hanya ketemu Pak Wagub, kami ini betul-betul istilahnya dwitunggal gitu yah," terang Ahok.
Selain untuk menjaga kekompakan yang baik, tugas dirinya selain sebagai Wakil Gubernur adalah menjadikan Jokowi seorang Gubernur yang berhasil. "Karena tugas saya adalah membuat beliau berhasil menjadi gubernur," ungkapnya.
Namun begitu, Ahok juga menyarankan untuk menghadiri acara dan undangan yang bersifat seremonial cukup mengundang Gubernur Jokowi, bukan dirinya. "Kalau ada acara undang-undang, acara apa, mau undang acara seremonial, jangan undang saya, tapi undang Pak Gubernur," imbuhnya.
Sebagai contoh, jika ada tamu yang datang kepada Gubernur, maka Ahok juga bisa ikut nimbrung. Selain untuk menjaga kekompakan keduanya, cara tersebut diyakini Ahok mampu menjaga intensitas pertemuan antar keduanya.
"Jadi saya sudah bikin kesepakatan dengan beliau, ada tamu apapun kalau saya masuk, masuk saja. Agar kami punya waktu banyak untuk ketemu. Nah, ini pola kerja yang harus diperhatikan," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (21/3/2013).
Untuk itu, lanjut Ahok, masyarakat tidak perlu khawatir keduanya akan miss komunikasi. Meski hal itu dirasakannya sebagai hal yang wajar dalam pemerintahan. Namun yang terpenting, rakyat yang diutamakan.
"Tidak perlu khawatir jika hanya ketemu Pak Wagub, kami ini betul-betul istilahnya dwitunggal gitu yah," terang Ahok.
Selain untuk menjaga kekompakan yang baik, tugas dirinya selain sebagai Wakil Gubernur adalah menjadikan Jokowi seorang Gubernur yang berhasil. "Karena tugas saya adalah membuat beliau berhasil menjadi gubernur," ungkapnya.
Namun begitu, Ahok juga menyarankan untuk menghadiri acara dan undangan yang bersifat seremonial cukup mengundang Gubernur Jokowi, bukan dirinya. "Kalau ada acara undang-undang, acara apa, mau undang acara seremonial, jangan undang saya, tapi undang Pak Gubernur," imbuhnya.
(san)