Terima perwakilan buruh, Ahok mengaku kecewa
A
A
A
Sindonews.com - Perwakilan buruh yang melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Balai Kota DKI berhasil menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Dari pantauan Sindonews, mantan Bupati Bangka belitung tersebut berhasil mempertemukan kedua belah pihak, yakni perwakilan buruh dan perwakilan dari manajemen PT. Hansollindo.
Ahok menjelaskan, Pemprov DKI memang telah menetapkan kenaikan gaji para buruh di Jakarta dengan upah minimum provinsi sebesar Rp2,2 juta. Namun, dia berharap, ada kerjasama antara pihak perusahaan dan para buruh agar bersikap kooperatif dalam mensikapi kebijakan tersebut.
Ahok ingin aksi buruh tersebut tidak ada kepentingan politik. Ahok menilai, organisasi buruh di Jakarta harusnya transparan terkait pendapatan yang dipungut dari pihak buruh oleh organisasi mereka.
"Ini yang datang jangan ada disusupi politik ya, kita enggak mau. Banyak dikalangan aktivis buruh yang buat itu. Ayo, kita pengin hasil audit dari organ buruh, mau pakai audit umum atau audit dari buruh? Kita harus transparan, berapa jumlah pungutan yang diminta dari buruh. Liat baju buruh seragam, bagus-bagus," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (4/3/2013).
Selain itu, Ahok merasa kecewa dengan pihak buruh yang tiba-tiba datang menemui dirinya untuk mendesak tanda tangan surat keputusan (SK). Padahal, surat tersebut baru pertama kali datang di ruang kerjanya.
"Ini surat baru saya baca barusan, ini kok apa. Tadi, bapak desak untuk putuskan sekarang. Saya dan Pak Jokowi lagi cari celah soal keinginan buruh," imbuhnya.
Dari pantauan Sindonews, mantan Bupati Bangka belitung tersebut berhasil mempertemukan kedua belah pihak, yakni perwakilan buruh dan perwakilan dari manajemen PT. Hansollindo.
Ahok menjelaskan, Pemprov DKI memang telah menetapkan kenaikan gaji para buruh di Jakarta dengan upah minimum provinsi sebesar Rp2,2 juta. Namun, dia berharap, ada kerjasama antara pihak perusahaan dan para buruh agar bersikap kooperatif dalam mensikapi kebijakan tersebut.
Ahok ingin aksi buruh tersebut tidak ada kepentingan politik. Ahok menilai, organisasi buruh di Jakarta harusnya transparan terkait pendapatan yang dipungut dari pihak buruh oleh organisasi mereka.
"Ini yang datang jangan ada disusupi politik ya, kita enggak mau. Banyak dikalangan aktivis buruh yang buat itu. Ayo, kita pengin hasil audit dari organ buruh, mau pakai audit umum atau audit dari buruh? Kita harus transparan, berapa jumlah pungutan yang diminta dari buruh. Liat baju buruh seragam, bagus-bagus," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (4/3/2013).
Selain itu, Ahok merasa kecewa dengan pihak buruh yang tiba-tiba datang menemui dirinya untuk mendesak tanda tangan surat keputusan (SK). Padahal, surat tersebut baru pertama kali datang di ruang kerjanya.
"Ini surat baru saya baca barusan, ini kok apa. Tadi, bapak desak untuk putuskan sekarang. Saya dan Pak Jokowi lagi cari celah soal keinginan buruh," imbuhnya.
(san)