Buruknya konstruksi mesin ATM milik pemerintah
A
A
A
Sindonews.com - Kasus pembobolan mesin ATM, yang menelan kerugian hingga Rp600 juta, berasal dari satu bank yang sama. Bank tersebut dimiliki oleh pemerintah.
Dari empat kasus yang ada, komplotan ini menggasak dengan bank yang sama. Berkisar diantara 130 juta hingga 180 juta sekali pembobolan.
Ketika ditanya, mengapa pelaku selalu menggasak bank milik pemerintah tersebut dan bukan bank lain. Kasubdit Resmob, AKBP Herry Heryawan mengatakan, konstruksi dari mesin ATM milik pemerintah ini mudah untuk dibobol.
"Konstruksinya mudah dibuka. Beda dengan bank-bank lain yang konstruksinya kuat dan tidak mudah diambil," ujarnya kepada wartawan, Jumat (1/3/2013).
Sebelumnya diberitakan, dari tangan pelaku, kepolisian saat ini menyita barang bukti kunci L, Mesin ATM, Linggis, Handphone, TV LCD dan tiga unit sepeda motor. Satu pelaku telah ditangkap, tersisa empat pelaku yang masih buron. Pelaku diancam 363 KUHP dengan minimal lima tahun penjara.
Dari empat kasus yang ada, komplotan ini menggasak dengan bank yang sama. Berkisar diantara 130 juta hingga 180 juta sekali pembobolan.
Ketika ditanya, mengapa pelaku selalu menggasak bank milik pemerintah tersebut dan bukan bank lain. Kasubdit Resmob, AKBP Herry Heryawan mengatakan, konstruksi dari mesin ATM milik pemerintah ini mudah untuk dibobol.
"Konstruksinya mudah dibuka. Beda dengan bank-bank lain yang konstruksinya kuat dan tidak mudah diambil," ujarnya kepada wartawan, Jumat (1/3/2013).
Sebelumnya diberitakan, dari tangan pelaku, kepolisian saat ini menyita barang bukti kunci L, Mesin ATM, Linggis, Handphone, TV LCD dan tiga unit sepeda motor. Satu pelaku telah ditangkap, tersisa empat pelaku yang masih buron. Pelaku diancam 363 KUHP dengan minimal lima tahun penjara.
(stb)