Jokowi pesimis pembangunan monorel tepat waktu
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku pesimis pembangunan monorel di Jakarta akan tepat pada waktunya. Rencana digantinya perusahaan yang bertanggung jawab melaksanakan mega proyek itu, diduga menjadi sebabnya.
"Ya lelang lagi, mulai dari awal. Ini yang akan memperlambat waktu lagi. Apa yang itu kita teruskan? Karena kita ingin cepat-cepat punya monorel. Tetapikan memang ada problem, melepas itu juga ada proses," ujar Jokowi, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/2/2013).
Ditambahkan dia, selain PT Jakarta Monorail yang sudah sepakat, diakuinya memang masih banyak investor yang siap berinvestasi untuk pembangunan monorel tersebut. Namun begitu, baik PT Jakarta Monorail, maupun investor lain yang ingin bergabung di dalamnya, bukan merupakan urusan dan tanggung jawab dirinya.
Tanggung jawab itu, katanya, sepenuhnya diserahkan pada pihak investor. Pihak Pemprov DKI hanya menginginkan dokumen yang jelas, perusahaan mana saja yang masuk tergabung di dalamnya.
"Partner baru itu kan butuh proses dan itu bukan urusan kita. Tetapi urusan mereka, be to be. Mau gandeng siapa terserah, mau merangkul siapa terserah, tapi yang paling penting, dokumen itu harus diberikan kepada kita," jelasnya.
Saat ditanya mengenai investor mana saja yang sudah mengajukan ke Pemprov DKI, dirinya hanya menjelaskan, banyak pihak yang ingin terlibat dalam pembangunan monorel tersebut. Namun, menurutnya tidak etis kalau disebutkan sekarang.
"Ya banyak, tapi enggak etis toh kalau disebutkan," tukasnya.
"Ya lelang lagi, mulai dari awal. Ini yang akan memperlambat waktu lagi. Apa yang itu kita teruskan? Karena kita ingin cepat-cepat punya monorel. Tetapikan memang ada problem, melepas itu juga ada proses," ujar Jokowi, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/2/2013).
Ditambahkan dia, selain PT Jakarta Monorail yang sudah sepakat, diakuinya memang masih banyak investor yang siap berinvestasi untuk pembangunan monorel tersebut. Namun begitu, baik PT Jakarta Monorail, maupun investor lain yang ingin bergabung di dalamnya, bukan merupakan urusan dan tanggung jawab dirinya.
Tanggung jawab itu, katanya, sepenuhnya diserahkan pada pihak investor. Pihak Pemprov DKI hanya menginginkan dokumen yang jelas, perusahaan mana saja yang masuk tergabung di dalamnya.
"Partner baru itu kan butuh proses dan itu bukan urusan kita. Tetapi urusan mereka, be to be. Mau gandeng siapa terserah, mau merangkul siapa terserah, tapi yang paling penting, dokumen itu harus diberikan kepada kita," jelasnya.
Saat ditanya mengenai investor mana saja yang sudah mengajukan ke Pemprov DKI, dirinya hanya menjelaskan, banyak pihak yang ingin terlibat dalam pembangunan monorel tersebut. Namun, menurutnya tidak etis kalau disebutkan sekarang.
"Ya banyak, tapi enggak etis toh kalau disebutkan," tukasnya.
(san)